JAKARTA, (ERAKINI) - Pemungutan suara Pilkada Serentak di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah digelar pada Rabu (27/11/2024). Pilkada Sragen 2024 diikuti 2 pasangan calon yakni Untung Wibowo Sukawati - Suwardi nomor urut 1 dan Sigit Pamungkas - Suroto nomor urut 2.
Paslon Untung-Suwardi didukung oleh PDIP, Gerindra, Demokrat, dan Partai NasDem Sedangkan Sigit-Suroto didukung oleh 4 parpol parlemen yakni Golkar, PKB, PKS dan PAN serta sejumlah partai politik non parlemen.
Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat yang digelar Pemerintah Kabupaten Sragen pada Rabu (27/11/2024), menunjukan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Sigit Pamungkas dan Suroto unggul dari pasangan nomor urut 1, Untung Wibowo Sukowati dan Suwardi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sragen, Catur Sarjanto mengatakan berdasarkan hitung cepat, pasangan Sigit-Suroto mendapat suara 330.358 suara. Sedangkan pasangan Bowo-Suwardi mendapat suara sebanyak 252.719.
"Hasil hitung cepat kemarin paslon 01 sebanyak 252.719 atau sebesar persentase 43,34 persen, sedangkan Paslon 02 mendapat 330.358 suara atau 56,66 persen," ujarnya, dikutip Jumat (29/11/2024).
Catur mengatakan dari 762.352 daftar pemilih tetap atau DPT, hanya 603.235 DPT menggunakan hak pilihnya. Catur menyebut di Kabupaten Sragen ada 1.462 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Siapakah Sigit Pamungkas? berikut ulasan profilnya:
Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (29/11/2024), Sigit Pamungkas lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada 4 April 1976. Dia merupakan akademisi dan praktisi di bidang ilmu politik, khususnya dalam kajian pemilu, politik lokal, dan otonomi daerah.
Sigit juga dikenal luas sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Yogyakarta dan KPU RI periode 2012-2017.
Pendidikan Sigit dimulai di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, di mana ia menyelesaikan studi di bidang Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM. Di UGM, Sigit aktif sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Setelah meraih gelar sarjana, Sigit melanjutkan studi di jenjang Pascasarjana Ilmu Politik di tempat yang sama, memperdalam pemahaman tentang dinamika politik Indonesia.
Sigit memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003-2005 dengan mengajar di program Pascasarjana Ilmu Politik FISIPOL.
Karir akademiknya berlanjut dengan keterlibatannya sebagai asisten peneliti dalam program Pascasarjana Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM.
Perhatiannya yang mendalam terhadap berbagai isu politik, termasuk kepartaian, pemilihan umum, politik nasional, otonomi daerah, dan birokrasi, membuat Sigit sering menulis makalah ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal akademik serta media lokal dan nasional.
Sigit Pamungkas memiliki pengalaman yang signifikan dalam dunia kepemiluan di Indonesia. Pada tahun 2011, ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tahun 2012, ia dilantik sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam periode tersebut, ia memberikan kontribusi penting dalam proses pemilihan umum, memperjuangkan transparansi dan integritas dalam sistem pemilu di Indonesia.
Selain menjadi anggota KPU, Sigit juga terlibat dalam berbagai organisasi dan lembaga yang berfokus pada politik dan pemerintahan. Ia menjabat sebagai Ketua Divisi Kluster Intermediary di bidang Politik dan Pemerintahan (Polgov) pada National Assessor State of Local Democracy (SoLD) Indonesia.
Sigit juga menjabat Direktur Eksekutif di Institute for Democracy and Welfarism, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pengembangan demokrasi dan kesejahteraan. Keterlibatannya dalam berbagai lembaga ini menunjukkan dedikasinya terhadap pengembangan demokrasi yang lebih baik di Indonesia.