Dark
Light
Dark
Light
Top Banner

Joni si Pemanjat Tiang Bendara Akhirnya Lulus Seleksi Calon Bintara TNI AD

Joni si Pemanjat Tiang Bendara Akhirnya Lulus Seleksi Calon Bintara TNI AD

DENPASAR, (ERAKINI) - Yohanes Ande Kalla alias Joni (19), pelajar asal Kabupaten Tapal Bata, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang pernah viral setelah memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus 2018, akhirnya lulus seleksi calon Bintara TNI AD.

Joni awalnya dinyatakan tidak memenuhi syarat tinggi badan untuk jadi Bintara TNI AD. Namun ia mendapat kesempatan mengikuti rangkaian tes untuk digali potensi-potensi spesifik lainnya.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana menyampaikan bahwa Joni telah mengikuti seluruh rangkaian seleksi Bintara TNI AD dan dimasukkan dalam kategori seleksi Keahlian khusus.

"Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung bimbingan para pelatih dengan memanfaatkan waktu yang ada, akhirnya dia sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan Bintara PK TNI AD Reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung," ungkap Agung Udayana, dalam keterangannya Kamis (26/9/2024).

Menurut Agung, keberhasilan Joni tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan kesungguhannya dalam meraih cita-cita. Joni selanjutnya akan melaksanakan pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon Bintara PK Reguler lainnya yang telah dinyatakan lulus seleksi.

"Nanti sesuai dengan jadwal pelaksanaan penerimaan calon Bintara TNI AD, Joni bersama 218 orang rekan lainnya akan melaksanakan Upacara Pembukaan Pendidikan Bintara PK TNI AD TA 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 September 2024 di Rindam IX/Udy selama 5 bulan. Dilanjutkan pendidikan kejuruan selama 3 Bulan," pungkasnya.

Joni sempat Kembali viral karena gagal ikut seleksi calon Bintara TNI AD. Dalam video yang beredar Joni mengungkit janji yang pernah diucapkan Presiden Jokowi pada 2018, dimana ia bisa langsung diterima jadi TNI.

Tahun ini Joni mengikuti tes untuk masuk TNI, namun gagal. Dia pun berharap bantuan dari Presiden hingga Panglima TNI agar dirinya diterima masuk tes TNI.

"Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden, Bapak Panglima dan juga jajarannya. Mohon bantuan meluluskan saya menjadi anggota TNI. Sekian dan terima kasih," katanya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjutak sebelumnya menegaskan bahwa Joni tetap wajib menjalani tes kelayakan untuk menjadi anggota TNI. “Masih harus mengikuti seleksi untuk menjadi anggota TNI,” tegas KSAD, Kamis (8/8/2024).

Maruli menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek penting yang harus dipenuhi untuk diterima sebagai tentara, yaitu psikotes, mental ideologi, dan kesehatan. Jika ketiga poin tersebut terpenuhi dengan baik, Joni akan menjadi prioritas untuk diterima sebagai anggota TNI.

Setiap tes yang dilakukan sangat penting untuk menghasilkan tentara berkualitas yang mampu menjalankan tugas di berbagai situasi. Tes kesehatan dan psikotes bertujuan untuk mengecek kemampuan calon anggota TNI dalam mengendalikan diri, salah satunya stres.

“Jadi mampu enggak dia (Joni) untuk mengikuti itu. Psikotesnya, mampu enggak nanti. Kalau tentara kan harus bisa mengendalikan stres. Nanti pas lagi tugas di hutan kan memiliki stres, mampu tidak dia mengatasi, jangan sampai alami gangguan mental sendiri,” tegasnya.


Editor:

Daerah Terkini