Pilkada Jatim 2024, Pengamat: Elektabilitas Khofifah-Emil Berat untuk Dikejar
SURABAYA, (ERAKINI) - Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Fahrul Muzaqqi, menilai elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, sangat sulit untuk dikejar oleh pasangan calon lainnya.
"Secara teori, sangat berat mengejar elektabilitas Khofifah-Emil. Namun, dalam politik, segala sesuatu masih bisa terjadi," ungkap Fahrul, di Surabaya, Senin (30/9/2024), dikutip dari Antara.
Menurut Fahrul, Khofifah-Emil telah mencapai batas ambang psikologis elektoral bagi pasangan petahana yang biasanya berada di angka 60 persen.
"Angka itu cukup nyaman bagi pasangan calon petahana. Rasanya, dengan waktu yang tidak sampai dua bulan, berat sekali mengejar elektoral Khofifah-Emil," kata Fahrul.
Meskipun demikian, Fahrul mengingatkan agar Khofifah-Emil tetap harus waspada. Apalagi, waktu dua bulan juga bukan waktu yang cepat.
"Kita perlu memperhatikan bahwa yang belum menentukan pilihan hanya di bawah 15 persen. Jika semua suara tersebut beralih ke calon terdekat, hasilnya masih belum cukup untuk mengejar Khofifah-Emil," tambah Fahrul.
Untuk itu, Fahrul menekankan pentingnya bagi Khofifah-Emil untuk menjaga dan memperkuat dukungan di kalangan pemilih yang belum pasti.
"Kantong suara yang belum kuat, seperti pemilih pemula, milenial, dan Gen Z, perlu diperhatikan, karena ceruk suara ini sangat besar. Ini merupakan PR utama bagi Khofifah-Emil untuk mempertahankan tingkat elektabilitasnya," tutupnya.
Diketahui, pasangan Khofifah-Emil unggul di sejumlah lembaga survei yang merilis hasil terbaru elektoral tiga pasangan calon baru di Pilkada Jatim 2024.
Berdasarkan hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 61,2 persen.
Sementara pasangan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta berada di angka 26 persen, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim hanya 2,2 persen. Sebanyak 0,5 persen responden memilih golput, dan 10,2 persen tidak memberikan jawaban.