Dark
Light
Dark
Light
Top Banner

Pilwalkot Solo: Respati-Astrid Didukung 11 Parpol vs Petahana Teguh-Bambang Gage Usungan PDIP

Pilwalkot Solo: Respati-Astrid Didukung 11 Parpol vs Petahana Teguh-Bambang Gage Usungan PDIP

SOLO, (ERAKINI) – Dua calon pasangan telah ditetapkan akan berkontestasi di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo usai berbagai dinamika dan kejutan perubahan calon sampai menit-menit terakhir pendaftaran. Dua pasangan calon tersebut yaitu Respati Ardi-Astrid Wirdayani dan Teguh Prakosa-Bambang Gage. Kedua pasangan duet itu mendaftar di KPU Solo pada Kamis (29/8/2024) yang merupakan hari terakhir pendaftaram.

Respati-Astrid Didukung 11 Parpol

Respati-Astrid diputuskan setelah penguasa Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo batal diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk maju di pilkada kota tersebut. Awalnya, Bhre akan berduet dengan Sekar Tanjung, anak dari politikus senior Golkar Akbar Tanjung. Namun hingga hari Senin (26/8/2024), partai-partai KIM Plus belum sepakat mengenai siapa yang akan diusung mendampingi Bhre di Pilkada Solo.

Di sisi lain, rekomendasi pasangan telah diterbitkan oleh PSI, PKB, PKS, PAN, dan PKS untuk duet Bhre-Astrid Widayani yang merupakan Rektor Universitas Surakarta (UNSA). Namun, pencalonan Bhre batal usai dirinya memutuskan mundur dengan alasan keluarga. Tak lama berselang, keputusan Bhre pun turut diikuti pengumuman mundurnya Sekar dari bursa calon peserta Pilwakot Solo.

Setelah itu, Wakil Presiden RI terpilih Gibran Rakabuming Raka memberikan rekomendasi kepada KIM plus untuk mengusung keponakan politikus senior Golkar Akbar Tandjung, Respati Ardi, sebagai ganti Bhre dan Sekar.

Akhirnya disepakati Respati-Astrid akhirnya mendaftar ke KPU Solo pada Kamis (29/8/2024) sore yang saat itu juga turut didampingi Bhre. Duet Respati-Astrid ini mengantongi dukungan dari 11 partai politik yang mana 6 di antaranya memiliki kursi di DPRD yaitu: Gerindra, Golkar, PAN, PSI, PKS dan PKB. Sementara 5 parpol lainnya nonparlemen yaitu: Nasdem, Demokrat, Perindo, PPP dan Partai Prima.

Duet Respati-Astrid mengusung 5 program unggulan untuk kemajuan Kota Solo ke depan pada Pilkada 2024, yaitu:

1. Pendidikan dan kesehatan untuk semua,
2. Kedua berbudaya untuk kemajuan,
3. Daya saing ekonomi untuk kesejahteraan,
4. Inovasi birokrasi untuk pelayanan publik,
5. Pembangunan kota dan kerja sama antarwilayah.

"Dengan membawa semangat yang sama, izinkan kami bersama-sama mewujudkan Solo yang berbudaya, maju, sejahtera, dan berkelanjutan," katanya Astrid usai pendaftarannya. Mengenai visi dan misi tersebut, pihaknya berkomitmen untuk membahas Solo yang berkelanjutan.

Petahana Teguh-Bambang Gage Diusung PDIP

Duet Teguh Prakosa-Bambang Gage menjadi lawan Respati-Astrid di Pilwakot Solo. Teguh yang merupakan Wali Kota petahana itu diusung partai tunggal, yaitu PDIP. Pasangan Teguh-Bambang Gage mendaftarkan diri di KPU  pada menit-menit terakhir Kamis (29/8/2024). Bambang mengatakan bahwa mandat yang diberikan oleh DPP PDIP kepadanya sebagai amanah untuk kader partai yang militan.

"Apapun tugas yang diberikan oleh pimpinan kami mesti dilaksanakan karena yang menjadi tugas itu adalah tanggung jawab yang harus kami selesaikan," kata Bambang.

Usai mendaftarkan diri di KPU Solo, Teguh menyampaikan visi-misi dan program-program dalam Pilwakot Solo.

Ia menjelaskan bahwa pertama, lebih pada penajaman. Yaitu, ada pelayanan kesehatan, kemudian pendidikan dengan berbagai permasalahan seperti zonasi yang belum selesai serta SMA-SMK yang merupakan bagian yang harus diselesaikan ke depan.

Kedua, lanjut dia, membangun sumber daya manusia dan mengoptimalkan hasil pembangunan agar berdampak terhadap ekonomi. "Bagaimana pembangunan itu nantinya harus berdampak terhadap ekonomi, terhadap pelaku-pelaku UMKM, dari mikro menjadi menengah dan naik kelas dengan beberapa teknologi yang sudah ada fasilitasnya di kota Solo," kata dia.

Ketiga yaitu adalah bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik mulai dari tingkat RT/RW.  Menurtnya, LPMK yang sudah sekian puluh tahun ini operasionalnya juga menjadi bagian yang harus dievaluasi bersama.

“Mereka juga pejuang-pejuang yang sosialnya tinggi. Dalam membangun SDM ini mengubah mindset masyarakat agar bisa berdiri di kaki sendiri, di rumahnya sendiri, tidak tergantung pada bantuan seperti PKH dan sebagainya karena itu menjadikan masyarakat kita tidak bisa maju," katanya.

Keempat, di wilayah perkampungan, ada penajaman pada infrastruktur karena masih ada saluran-saluran air dan jalan-jalan yang belum bahkan belum teraspal.

Daerah Terkini