Daya Tampung Capai 300.000 Orang, Perluasan Stasiun Tanah Abang Ditarget Tuntas September Ini
JAKARTA, (ERAKINI) - Bagi pengguna KRL Commuter Line yang naik turun di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, mungkin merasakan ketidaknyamanan lantaran adanya proyek pembangunan yang sedang berjalan. Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan Stasiun Tanah Abang yang akan menjadi ikon baru Jakarta.
Berdasarkan data Kemenhub dikutip, Selasa (3/9/2024), proyek ini mencakup pembangunan stasiun baru, penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur, penambahan peron dari dua menjadi empat, dan penataan fasilitas integrasi antarmoda.
Dengan pengembangan ini, pergerakan pada waktu headway, khususnya pada lintas Serpong, akan berkurang menjadi 3 menit dari sebelumnya 7 menit. Perluasan Stasiun Tanah Abang akan meningkatkan kapasitas daya ampung sebanyak 3 kali lipat, dari 100.000 menjadi 300.000 penumpang per hari.
Stasiun Tanah Abang dibangun dengan luas bangunan utama 12.000 meter persegi dengan 2 lantai, dan dilengkapi area komersil serta fasilitas pendukung lainnya, termasuk untuk disabilitas
Proyek ini awalnya ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024. Namun, melihat progres pembangunan yang berjalan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis pembangunan pengembangan Stasiun Tanah Abang bisa selesai pada September ini.
Menurut Budi, pengembangan Stasiun Tanah Abang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Stasiun Tanah Abang dibangun lebih luas sehingga mampu menampung lebih banyak orang yang menggunakan layanan transportasi kereta.
Proyek pengembangan Stasin Tanah Abang merupakan kolaborasi antara Kemenhub, Pemprov DKI Jakarta, dan PT KAI.
Kemenhub bertugas membangun gedung stasiun baru dan jalan kereta api, fasilitas operasi KA (rel, persinyalan), serta jembatan penyeberangan orang (JPO) di atas jalur KA.
Sementara Pemprov DKI bertanggung jawab atas pelebaran jalan dan membangun fasilitas integrasi antar moda. Seperti memperlebar jalanan di sekitar Stasiun Tanah Abang, dari semula hanya dua lajur menjadi empat lajur.
Sedangkan PT KAI membangun area parkir serta penataan e-ticketing, pembangunan plaza dan halaman stasiun, serta fasilitas intermoda dan kanopi.