Search

Prabowo Pangkas Rantai Distribusi Pupuk yang Selama Ini Terlalu Panjang dan Ruwet

JAKARTA, (ERAKINI)Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk memangkas rantai distribusi pupuk. Hal itu dibahas dalam rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam keterangan pers usai rapat mengungkapkan bahwa keputusan penting telah diambil dalam rapat tersebut yaitu terkait perbaikan rantai distribusi pupuk yang selama ini dianggap terlalu panjang.

“Sudah disepakati nanti Perpres-nya itu diputuskan oleh Kementan (Kementerian Pertanian). Kementan langsung ke Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia langsung ke Gapoktan, pengecer, atau distribusi, sehingga rantai distribusinya menjadi sangat pendek,” ujar Zulhas kepada awak media di komplek Istana Kepresidenan Jakarta dikutip dari laman resmi Presiden RI, Kamis (28/11/2024).

Dengan kebijakan ini, kata Zulhas, penyaluran pupuk tak akan serumit sebelumnya. “Rantai distribusi pupuk menjadi sangat pendek," ujarnya.

Zulhas dalam kesempatan itu menyoroti tentang rumitnya prosedur distribusi pupuk yang mana petani dibebani syarat administrasi bertingkat mulai dari tingkat kelurahan hingga pemerintah pusat. "Petani disuruh ngisi (identitas, foto, dan lainnya, red). Kemudian harus ada usulan petani, harus ada Surat Keputusan (SK) Bupati,” ujarnya. “Inilah yang membuat ruwet,” imbuhnya.

Zulhas juga menyampaikan kabar tentang produksi dan stok pangan nasional. Menurutnya, produksi beras tahun 2025 diperkirakan mencapai 32 juta ton, sementara stok beras nasional hingga akhir Desember 2024 diproyeksikan mencapai lebih dari 8 juta ton, dengan hampir 2 juta ton dikelola oleh Bulog.

“Stok beras kita akhir Desember nanti ini akan dicatat sebagai stok tertinggi mungkin 5 tahun terakhir. Insyaallah mudah-mudahan tahun depan tidak ada impornya, tapi kalau impor pun sedikit,” ucap Zulhas.

Adapun tatas tersebut selain membahas distribusi pupuk juga membahas berbagai isu strategis di sektor pangan seperti neraca komoditas hingga transformasi kelembagaan Perum Bulog.

Terkait rencana transformasi kelembagaan Bulog, dalam rapat tersebut Prabowo mengarahkan agar Bulog dapat lebih optimal dalam mendukung swasembada pangan, khususnya dalam pembelian gabah dan jagung. Selain itu, pemerintah juga akan menyusun kebijakan terkait penyuluh pertanian agar pengelolaannya lebih terkoordinasi di tingkat pusat, demikian dikutip dari laman resmi Presiden RI.

advertisement