Dark
Light
Dark
Light
Top Banner

Perry Warjiyo Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum ISEI Periode 2024-2027

Perry Warjiyo Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum ISEI Periode 2024-2027

SURAKARTA, (ERAKINI) - Perry Warjiyo kembali terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2024-2027. Gubernur Bank Indonesia (BI) itu terpilih secara aklamasi dalam Kongres ISEI 2024 yang berlangsung di Surakarta, Jumat (20/9/2024).

"Tadi secara aklamasi musyawarah memberikan amanah kepada saya sebagai Ketua Umum periode 2024-2027," ujar Perry dalam konferensi pers. "Amanah ini dari Allah SWT yang kita harus siap, dan insya Allah saya akan menjaga amanah ini," lanjutnya.

ISEI adalah organisasi profesional yang berfokus pada bidang ekonomi dan bisnis di Indonesia. ISEI didirikan pada 14 Januari 1955 dengan tujuan utama untuk memajukan bidang ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan ekonomi, serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para sarjana ekonomi di Indonesia.
Anggota ISEI

Keanggotaan ISEI terdiri dari para sarjana ekonomi, baik yang telah memegang gelar sarjana ekonomi (SE) maupun yang masih berkuliah di bidang ekonomi. Keanggotaan terbuka untuk individu yang memiliki minat dan komitmen terhadap pengembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia.

Menurut Peery, ISEI menjadi wadah profesi ekonomi, baik dari akademisi maupun bisnis, yang sama-sama memiliki keinginan dan motivasi untuk memajukan perekonomian nasional dan daerah. Setiap tahun ISEI selalu memberikan rekomendasi kebijakan baik untuk pusat maupun daerah dalam bentuk Kajian Kebijakan Publik (KKP).

3 Tantangan Perekonomian Nasional
Sementara itu, Presiden Jokowi yang membuka langsung Kongres ISEI XXII & SEMNAS 2024 ini mengatakan,  Indonesia yang dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian dan geopolitik global, memiliki 3 tantangan utama.

Tantangan pertama adalah tren perlambatan ekonomi global yang menurut World Bank hanya akan tumbuh di kisaran 2,6 persen di tahun 2024 dan naik tipis menjadi 2,7 persen di tahun 2025. Namun, Indonesia masih harus tetap bersyukur dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih tumbuh di kisaran 5 persen.

Otomatisasi industri juga akan menjadi tantangan kedua karena pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam industrialisasi di tanah air dan global. Hal ini tentu akan menjadi catatan penting karena akan ada potensi hilangnya banyak lapangan pekerjaan akibat fenomena ini.

Terakhir, Presiden mencermati munculnya gig economy yakni terjadinya akselerasi sistem ekonomi yang didorong melalui platform digital terutama setelah terjadinya pandemi COVID-19.

Maka dari itu, pekerja lepas (freelancer) atau pekerja sampingan dapat menjadi peluang apabila dimanfaatkan dengan baik tetapi sayangnya sering disalahgunakan karena praktiknya banyak perusahaan yang banyak mencari pekerja non-tetap untuk bekerja dalam perusahaannya.

Presiden juga mengharapkan peran ISEI dalam membantu desain strategi aplikatif dan taktis, namun mendetail bukan hanya sekedar bersifat makro yang sulit diimplementasikan. Ketiga tantangan perekonomian nasional tersebut dapat diselesaikan dengan salah satu strategi transformative, yakni hilirisasi.

Hilirisasi yang sudah terjadi saat ini, masih berfokus pada komoditas mineral namun sudah menunjukkan arah yang positif, seperti surplus neraca perdagangan, penerimaan pajak, dan menciptakan multiplier effect pada perekonomian nasional.

Hilirisasi nantinya dapat mengalami pergeseran dari sektor padat modal menjadi padat karya salah satunya adalah produk pangan. Masih terdapat banyak potensi produk pangan Indonesia yang dapat menjadi peluang seperti rumput laut, kopi, kakao, dan produk komoditas lainnya.

 


Editor:

Ekonomi Bisnis Terkini