Harga Emas Diprediksi Pecahkan Rekor Tertinggi di Awal Pekan Ini
JAKARTA, (ERAKINI) - Harga emas berpotensi terus meroket dan diperkirakan akan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) pada pekan ini.
Kenaikan harga emas didorong oleh ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang lebih agresif, serta meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, pelaku pasar saat ini mengharapkan pemangkasan suku bunga lebih besar.
Hal ini sebagai respons salah satu pejabat The Fed mengisyaratkan kemungkinan total pemangkasan suku bunga sebesar 125 basis poin (bps) hingga akhir tahun.
"Hal ini memicu euforia dari para pemodal yang kembali tertarik pada emas," katanya, dikutip Senin (23/9/2024).
Ibrahim menjelaskan, The Fed kemungkinan membutuhkan pemangkasan tambahan sebesar 125 bps, bukan hanya 100 bps, mengingat kondisi ekonomi Amerika Serikat yang mengalami perlambatan, ditandai dengan sejumlah bank yang mengalami kebangkrutan.
Selain itu, indeks dolar AS diperkirakan akan bergerak fluktuatif dan bisa turun hingga level 98, yang turut mendukung kenaikan harga emas.
Di sisi geopolitik, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah insiden ledakan yang melibatkan Hizbullah, yang semakin menambah kekhawatiran pasar.
Ibrahim juga menyebutkan bahwa Ukraina kini optimis dapat memenangkan konflik melawan Rusia, berkat dukungan persenjataan dari Amerika Serikat dan NATO, yang semakin memperkuat dinamika geopolitik global.
"Berbagai faktor ini akan mendorong harga emas untuk terus naik. Di awal pekan, diperkirakan akan menyentuh level US$ 2.629, dan dalam sepekan berpeluang mencapai rekor tertinggi di US$ 2.650," pungkasnya.