JAKARTA, (ERAKINI) - Wamildan Tsani Panjaitan merupakan salah satu alumni SMA Taruna Nusantara Magelang tahun 1998 berprestasi di bidang penerbangan (pilot). Ia yang sebelumnya Plt. Direktur Utama PT Lion Air, kini telah resmi menjabat Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia.
Penetapan Wamildan Tsani Panjaitan menjadi Dirut Garuda ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia yang berlangsung di Auditorium Gedung Manajemen Garuda, Tangerang, Banten, Jumat (15/11/2024). Wamildan Tsani Panjaitan menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu.
Agenda Perubahan Susunan Pengurus Perseroan ini disetujui oleh pemegang 68.582.827.291 lembar saham, atau 74,97 persen dari total keseluruhan pemegang saham Garuda Indonesia yang hadir dalam rapat tersebut.
Sesuai keputusan RUPSLB 2024, susunan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia yaitu Komisaris Utama yang merangkap Komisaris Independen dijabat oleh Fadjar Prasetyo, Komisaris Chairal Tanjung, Komisaris Independen Timur Sukirno dan Komisaris Glenny Kairupan.
Sementara untuk susunan Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yakni Direktur Utama Wamildan Tsani Panjaitan; Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Prasetio; Direktur Niaga Ade R Susardi, Direktur Operasi Tumpal Manumpak Hutapea; Direktur Teknik Rahmat Hanafi; dan Direktur Human Capital & Corporate Service Enny Kristiani.
Atas penetapan dirinya sebagai Dirut Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan mengucapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan komitmen untuk bersama-sama dengan manajemen dan karyawan Garuda Indonesia memperkuat akselerasi kinerja Garuda Indonesia.
Ia menyatakan akan menjalankan amanah itu dengan melakukan financial and operational review secara menyeluruh, mengakselerasi kinerja perusahaan, serta melakukan ekspansi jaringan dan peningkatan kualitas layanan. "Semua ini akan memperkuat reputasi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier yang makin sehat dan menjadi kebanggaan Indonesia," kata Wamildan dikutip dari Antara.
Selain itu, Wamildan juga menyampaikan amanah dari Presiden RI Prabowo Subianto yang memberi perhatian khusus terhadap Garuda Indonesia. "Beliau memberi arahan agar kami dapat melanjutkan proses untuk membawa maskapai nasional ini kembali menjadi kebanggaan kita semua. Untuk itu, beliau menegaskan agar kehadiran Garuda Indonesia dapat dirasakan tidak hanya oleh masyarakat Indonesia, tapi juga kembali dikenal oleh dunia," kata Wamildan.
Perjalanan Karier Wamildan Tsani Panjaitan
Sebelumnya, Wamildan yang merupakan alumni SMA Taruna Nusantara tahun 1998 (TN 6) sempat menjadi orang nomor 1 di maskapai penerbangan swasta, Lion Air. Wamildan tergolong salah pilot alumni SMA Taruna Nusantara yang kariernya mentereng.
Wamildan Tsani Panjaitan sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Lion Air sejak 2023. Ia sebelumnya menjabat Direktur Keselamatan, Keamanan dan Kualitas (Safety, Security and Quality) Lion Air/Batik Air.
Dikutip dari Erakini (1/11/2024), Wamildan Tsani Panjaitan memiliki istri bernama Riri Anggreni, dan mereka sudah dikarunia 3 orang anak.
Setelah lulus SMA Taruna Nusantara, Wamildan melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Udara (AAU) dan lulus tahun 2001. Uniknya, walaupun punya marga Panjaitan (Batak/Sumatera Utara), Wamildan justru banyak menghabiskan masa kecil di Jayapura, Papua.
Kepada media baru-baru ini, Wildan berbagi kisah perjalanan hidupnya yang tidak mudah. Ia menghabiskan masa pendidikan di Jayapura hingga SMP. Lulus SMP ia terbang ke Magelang setelah dinyatakan lulus masuk SMA Taruna Nusantara. "Saya diterima di SMA Taruna Nusantara tahun 1995, saya angkatan ke-6 waktu itu," ucapnya.
Setelah lulus SMA Taruna Nusantara, ia kemudian masuk AAU kecabangan penerbang (korps PNB). Wamildan memang sudah lama mengincar kecabangan ini. Wamildan mengaku sudah sejak kecil tertarik dengan dunia penerbangan. Wamildan yang lahir dan tumbuh besar di Tanah Papua, bercita-cita menjadi seorang pilot. Cita-cita itu tertanam karena ia kala itu sering melihat pesawat Hercules.
Seperti kebanyak anak sekolah pada umumnya yang ditanya mengenai cita-cita, ia tetap konsisten bermimpi menjadi pilot. Mimpinya itu pun baru benar-benar menjadi kenyataan pada tahun 2003.
Setelah lulus AAU tahun 2001, Wamildan belum otomatis punya SIM alias surat izin menerbangkan pesawat, walaupun dari kecabangan penerbang. Ia baru dinyatakan masuk sebagai penerbang pada tahun 2003.
Tugas pertamanya sebagai penerbang ditempatkan di Makassar. Ia saat itu terbang menggunakan pesawat maritim Patrol Aircraft Boeing 737. Ia menjadi pilot pesawat ini sekitar 10 tahun.
Setelah itu ia pindah tugas Yogyakarta sebagai pengajar di Sekolah Penerbang. Ia pun menghabiskan karier di sana hingga pensiun dini. Setelah pensiun ia bergabung ke Lion Group. Awalnya Wamildan bergabung Batik Air sebelumnya akhirnya menjadi Plt Dirut Lion Air. Dan terbaru, ia kini telah resmi menjabat Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia.