JAKARTA, (ERAKINI) - Sejumlah perusahaan bergengsi asal Inggris berkomitmen untuk berinvestasi besar di Indonesia dengan total nilai sekitar Rp135 triliun. Komitmen investasi ini diungkapkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, setelah bertemu dengan 19 pemimpin perusahaan besar di London pada Kamis, (21/11/2024).
Pertemuan tersebut dilaksanakan di sela-sela agenda kenegaraan Presiden Prabowo yang juga mencakup pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, Wakil Perdana Menteri Angela Rayner, serta Raja Charles III.
"Tadi ini barusan saya juga baru berjumpa dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar-besar di sini, 19 ya, 19 tokoh, pemimpin dari beberapa perusahaan besar," ujar Prabowo dalam keterangannya yang disiarkan secara virtual pada Jumat (22/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo bertemu dengan pimpinan British Petroleum (BP), perusahaan migas terbesar asal Inggris.
BP berkomitmen untuk menanamkan investasi di Indonesia senilai US$ 7 miliar atau sekitar Rp111,3 triliun. Selain BP, beberapa perusahaan lainnya yang hadir dalam CEO Forum juga menunjukkan komitmen investasi yang signifikan, dengan total mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp23,85 triliun.
"Total mereka sudah komitmen investasi US$ 8,5 miliar, dari BP US$ 7 miliar, dan US$ 1,5 miliar dari beberapa perusahaan lain," ujar Prabowo.
Prabowo menambahkan, investor-investor yang bertemu dengannya sangat antusias untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, beberapa dari mereka sudah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 100 tahun dan mencatatkan prestasi yang cukup baik. Hal ini menunjukkan adanya optimisme yang tinggi terhadap perekonomian Indonesia.
"Pertemuan-pertemuan kita hari ini, mereka sangat ingin masuk ke Indonesia, bahkan sebagian dari mereka sudah di Indonesia lebih dari 100 tahun dan prestasi mereka juga cukup baik. Saya kira ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita," ungkap Prabowo.
Presiden ke-8 Indonesia ini juga menegaskan bahwa kepercayaan investor tersebut tidak hanya terlihat di Inggris, tetapi juga di negara-negara besar lain seperti Brasil, Amerika Serikat, dan Tiongkok.
Menurutnya, perkembangan positif ini semakin memperkuat keyakinan dunia terhadap prospek ekonomi Indonesia.
"Alhamdulillah ya sangat produktif," pungkasnya.