Dark
Light
Dark
Light
Top Banner

Kiprah Ekonom Senior Faisal Basri Batubara, Pendiri PAN hingga Jadi Lawan Jokowi di PIlkada Jakarta 2012

Kiprah Ekonom Senior Faisal Basri Batubara, Pendiri PAN hingga Jadi Lawan Jokowi di PIlkada Jakarta 2012

JAKARTA, (ERAKINI) - Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) pagi sekitar pukul 03.50 WIB akibat serangan jantung. Pemilik nama asli Faisal H Basri Batubara ini dikenal sosok yang kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Mengutip laman LPEM UI, Faisal Basri merupakan keponakan dari mantan Wakil Presiden RI Adam Malik. Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI) pada tahun 1985 dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika tahun 1988.

Kiprahnya sebagai akademisi dimulai dari pengajar di FEB UI pada mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi (1981-sekarang).

Faisal Basri  juga juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).

Native 1 Banner

Ia juga pernah menjabat Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan (ESP) FEBUI tahun 1995-1998, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003), Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) tahun 1995-2000.

Di pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).

Walaupun dikenal sebagai ekonom, pria kelahiran Bandung, 6 November 1959 ini merupakam salah satu pendiri  Majelis Amanah Rakyat (Mara) yang merupakan cikal bakal berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN). Ia juga berperan dalam pendirian beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia.

Di politik, kiprahnya dimulai dari PAN. Ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) periode pertama tahun 2000. Namun, ia memutuskan mundur dari Sekejn PAN pada Januari 2001. Keluar dari PAN ia tetap aktif di politik dengan mendirikan organisasi Pergerakan Indonesia.

Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I pada 2004-2010. Ia kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasionaldalam Kongres I untuk periode 2004-2010.

Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb, maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Ia kalah itu bertarung dengan Joko Widodo (Jokowi), Fauzi Bowo, Hidayat Nur Wahid, Alex Noerdin, dan Hendardji Soepandji. Hanya, Faisal Basri gagal memenangkan Pilkada Jakarta 2012 itu, yang pada akhirnya Jokowi keluar sebagai pemenang.

Setelah kalah dalam Pilkada Jakarta, Faisal Basri lebih memilih kembali fokus mengurusi ekonomi. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Pada tahun 2023 ia diangkat menjadi anggota Satgas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

 


Editor:

Ekonomi Bisnis Terkini