Jokowi Sebut Angka Kematian Bayi dan Stunting di RI Turun
JAKARTA, (ERAKINI) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa upaya perbaikan di sektor kesehatan menunjukan hasil yang positif dalam kurun waktu 2023. Jokowi menyebut, angka kematian bayi dan stunting di Indonesia turun.
“Angka kematian bayi turun dari sebelumnya 27 per seribu kelahiran menjadi 17 per seribu kelahiran di tahun 2023. Angka prevalensi stunting turun dari sebelumnya 37% menjadi 21,5 % di tahun 2023,” ujar Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Paripurna DPR RI dan Pembacaan Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Jokowi menuturkan, saat ini jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meningkat dari sebelumnya 133 juta menjadi 273 juta di tahun 2024. Dia menyebut, separuh dari jumlah peserta JKN adalah penerima bantuan iuran dari pemerintah.
“Separuh dari jumlah tersebut adalah penerima bantuan iuran dari pemerintah,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memamerkan terkait transformasi ekonomi. Menurut dia, adanya bonus demografi, telah meningkatkan daya tarik investasi dan membuka lebih banyak lapangan kerja.
Ke depan, kata Jokowi, peran APBN harus dimanfaatkan untuk memperkokoh lompatan kemajuan, sehingga Indonesia bisa keluar dari middle-income trap.
“Dan karena kondisi ekonomi global masih relatif stagnan, pertumbuhan ekonomi kita akan bertumpu pada permintaan domestik. Sehingga daya beli masyarakat akan dijaga ketat dengan pengendalian inflasi, penciptaan lapangan kerja dan dukungan program bansos serta subsidi,” tuturnya.
Dengan demikian, ujar Jokowi, penyusunan RAPBN 2025 didasarkan pada asumsi dasar, (1) inflasi dijaga pada kisaran 2,5% dan (2) pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2%.
“Pemerintah akan terus mengupayakan peningkatan produk-produk yang bernilai tambah tinggi; yang berorientasi ekspor; yang didukung oleh insentif fiskal yang kompetitif dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal,” beber Jokowi.
Adapun bauran antara fiskal moneter dan sektor keuangan akan dijaga untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Kemudian, nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di sekitar Rp16.100 per USD. Suku bunga SBN 10 tahun berada di 7,1% dan pemerintah akan selalu responsif terhadap dinamika moneter dunia.
“Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan berada pada 82 USD per barel. Lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari,” katanya.