Profil AHY, Lulusan Terbaik SMA Taruna Nusantara dan Akmil yang Memilih Karier Militer di Satuan Infanteri
JAKARTA, (ERAKINI) - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan alumni terbaik yang dimiliki SMA Taruna Nusantara Magelang sejauh ini di pemerintahan. AHY satu-satunya jebolan SMA Taruna Nusantara yang sudah menjabat menteri dan ketua umum partai.
AHY saat ini menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) sejak 21 Februari 2024. AHY juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sejak tahun 2020 menggantikan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Putra sulung Presiden ke-6 SBY ini memiliki perjalanan masa kecil yang penuh dengan perpindahan tempat tinggal karena tugas militer sang ayah sebagai perwira TNI. AHY yang lahir di Bandung, 10 Agustus 1978, tumbuh dan berkembang di berbagai lokasi, mulai dari Bandung, Timor Timur, Jakarta, hingga Amerika Serikat.
AHY menghabiskan sebagian masa kecilnya di Timor Timur saat ayahnya bertugas di sana. Pada tahun 1984 hingga 1988, ia menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Kuntum Wijaya Kusuma di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Selanjutnya, dari tahun 1988 hingga 1991, AHY mengikuti sang ayah ke Amerika Serikat, di mana ia bersekolah di David J Brewer School, Leavenworth, Kansas. Di sekolah tersebut, AHY meraih berbagai prestasi, termasuk memenangkan Spelling Contest dan menerima penghargaan dari Presiden AS George HW Bush.
Pendidikan menengah pertamanya dijalani di SMPN 5, sebuah sekolah favorit di Kota Bandung pada tahun 1991. Selama di sana, AHY aktif dalam bidang olahraga, menjadi kapten tim basket sekolah, dan juga menjabat sebagai ketua Seksi Bidang Olahraga dalam pengurus OSIS SMPN 5 Bandung. Namun, perpindahan tugas ayahnya membawa AHY pindah lagi ke SMPN 20 Jakarta Timur pada tahun 1994.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah pertama, AHY melanjutkan pendidikannya di SMA Taruna Nusantara, Magelang, pada tahun 1994. Selama berada di SMA Taruna Nusantara, AHY terus menunjukkan keaktifannya dan meraih prestasi yang membanggakan.
Bakat kepemimpinan AHY semakin terlihat setelah SMA. AHY sudah mampu menjadi pengurus harian Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS saat masih di kelas satu. Kemudian saat duduk di kelas dua, AHY sudah menempati jabatan Ketua OSIS SMA Taruna Nusantara.
AHY dikenal siswa yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tak heran bila AHY dinobatkan sebagai Lulusan Terbaik SMA Taruna Nusantara angkatan 1997. AHY meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas.
Mengikuti jejak sang ayah, AHY kemudian melanjutkan Pendidikan ke Akademi Militer (Akmil). Selama bersekolah militer, AHY sudah mengemban amanah sebagai Komandan Resimen Korps Taruna pada 1999. Selain itu, dia menjadi salah satu anggota dari Drumband Canka Lokananta Akademi Militer sebagai penabuh bass drum atau macan tidar.
Pada tahun 2000, AHY menyelesaikan pendidikan Akmil dengan meraih dua penghargaan bergengsi. Ia dinobatkan sebagai Lulusan Terbaik (Adhi Makayasa) dan Tri Sakti Wiratama,prestasi tertinggi dengan penilaian kolektif dari mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.
Setelah lulus dari Akmil, AHY memilih Kecabangan Infanteri, mengikuti jejak ayahnya, SBY, yang juga merupakan seorang perwira infanteri.
Berbeda dengan sang kakek Letnan Jenderal (Purn) TNI Sarwo Edhie Wibowo, atau sebagian besar rekan-rekannya yang lulus sebagai Adhi Makayasa dari SMA Taruna Nusantara dan memilih bergabung dengan satuan elite TNI AD Kopassus.
Infanteri merupakan satuan tempur dengan pasukan terbesar dan Utama TNI AD. Pasukan Infanteri dibekali persenjataan ringan dan dilatih untuk serangan jarak dekat.
Korps Infanteri juga dikenal pasukan pejalan kaki. Sedangkan Kostrad dan Kopassus merupakan bidangnya. Di Indonesia terdapat lebih dari ratusan Batalyon baik raider maupun mekanis. Satuan ini dapat dibedakan dari warna baretnya hijau. Infanteri berada di bawah Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) yang komandannya berpangkat Letnan Jenderal.
Setelah lulus Akmil, AHY melanjutkan pendidikan militer di berbagai tempat, termasuk Pendidikan Dasar Infanteri TNI AD, Kursus Combat Intel pada 2001, dan Pendidikan Operasi Lintas Udara di Army Infantry School pada 2002.
Awal kariernya dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Tim Khusus di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, yang terlibat dalam operasi pemulihan keamanan di Aceh pada tahun 2002-2024. Setelah itu, ia menjabat sebagai Komandan Peleton Rifle Platoon di Batalyon Infanteri 305, Kostrad, dari 2002 hingga 2007.
Dikenal cerdas, AHY tidak hanya fokus pada karier militer. AHY juga tetap mengejar pendidikan lanjutan di bidang administrasi publik dengan meraih gelar Master di John F Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada 2010. Ia juga menyelesaikan pendidikan di US Army Advanced Officer School di Fort Benning pada 2011.
Setelah itu, karier militer AHY terus menanjak dengan berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Kepala Seksi Operasi di Brigade Infanteri Lintas Udara 17, Kostrad, dari 2011 hingga 2013. Setelah itu, ia menjadi dosen di Sekolah Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia, hingga tahun 2014.
Pada tahun berikutnya, AHY kembali ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan di George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University, serta US Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth. Kembali ke tanah air, AHY ditempatkan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Yonif Mekanis 203, yang bertugas memberikan pengamanan di Ibu Kota dari 2015 hingga 2016.
Pada September 2016, AHY mengambil keputusan penting untuk mengundurkan diri dari militer dengan jabatan terakhir sebagai Mayor Infanteri. Keputusan ini menjadi awal perjalanannya masuk ke dunia politik dengan bergabung dalam Partai Demokrat. AHY memasuki arena politik dengan mencalonkan diri dalam bursa pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Meski gagal dalam Pilkada DKI 2027, AHY kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025 secara aklamasi dalam Kongres Ke V pada 15 Maret 2020. Ia masih mengisi jabatan itu hingga sekarang di tengah kesibukan barunya sebagai Menteri ATR/Kepala BPN.