UGM Terima 2.830 Mahasiswa Baru Jalur SNBT, Segini Besaran UKT dan IPI
YOGYAKARTA, (ERAKINI) - Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima sebanyak 2.830 mahasiswa baru lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024. Ribuan mahasiswa baru itu diterima di 93 prodi yang terdiri dari 71 prodi Sarjana dan 22 prodi Sarjana Terapan (Vokasi). Lantas berapa uang kuliah yang harus disiapkan?
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Wening Udasmoro mengatakan, jumlah mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBT itu merupakan hasil seleksi dari jumlah pendaftar yang mencapai 91.926 orang peserta.
“Total jumlah pendaftar SNBT yang memilih kuliah di UGM sekitar 91.926 peserta,” ujar Wening dalam keterangannya, dikutip, Senin (17/6/2024).
Menurut Wening, tingkat keketatan seleksi pada jalur SNBT kali ini sangatlah ket. “Rerata persentase tingkat keketatan dari seluruh prodi sebesar 3,08 persen,” katanya.
Tingkat keketatan ini diambil dari persentase perhitungan dari jumlah pendaftar dengan tingkat daya tampung. Semakin besar persentase rerata tingkat keketatan seleksi maka daya saing makin rendah. Sebaliknya, semakin kecil angka persentase keketatan maka tingkat persaingan semakin tinggi.
Wening menyebutkan ada 30 prodi terketat di jalur SNBT UGM kali ini. Dari empat klaster bidang ilmu yakni Agro, Kesehatan dan Kedokteran, Saintek, dan Soshum pada program Sarjana, lima prodi dengan tingkat keketatan tertinggi untuk klaster Kesehatan dan Kedokteran, yakni prodi Kedokteran 1,39%, prodi Gizi 2,75%, Ilmu Keperawatan 3,06%, Kedokteran Gigi 3,33% dan Farmasi 3,59%.
Selanjutnya untuk klaster Saintek, ada prodi Teknologi Informasi 1,60%, Ilmu Komputer 1,97%, Arsitektur 2,54%, Teknik Sipil 2,92% dan Teknik Industri 2,94%.
Untuk kluster Agro, lima prodi dengan tingkat keketatan tertinggi yakni prodi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian sebesar 3,25%, diikuti prodi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 5,59%, Penyuluh dan Komunikasi Pertanian 7.41%, Proteksi Tanaman Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan 7,54% dan Mikrobiologi Pertanian 8,21%.
Sedangkan untuk kelompok klaster Soshum, lima prodi keketatan tertinggi adalah prodi Ilmu Komunikasi 1,49%, Ilmu Hubungan Internasional 1,62%, Psikologi 1,69%, Manajemen 1,73% dan Akuntansi 1,94%.
Untuk jenjang program Sarjana Terapan, lima prodi klaster Saintek dengan rerata tingkat keketatan tertinggi ada pada prodi Manajemen Informasi Kesehatan 0,95%, Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil 1,27%,Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak 1,34%, Teknologi Rekayasa Mesin 1,94% dan prodi Pengelolaan Hutan 1,95%.
Adapun lima prodi di klaster Soshum, yakni prodi Akuntansi Sektor Publik 0,83%, Bahasa Inggris 0,91%, Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi 1,19%, Bahasa Jepang untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional 1,33%, dan prodi Perbankan 1,40%.
Sementara itu, Sekretaris Universitas (SU) UGM Andi Sandi mengatakan, besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBT tidak mengalami kenaikan, atau sama dengan besaran UKT yang berlaku tahun 2023/2024. “Tidak ada kenaikan atau sama dengan tahun lalu,” katanya.
Untuk Iuran Pengembangan Institusi (IPI), lanjut Sandi, hanya diterapkan bagi calon mahasiswa baru yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul.
Artinya, IPI tidak dibebankan kepada mahasiswa baru yang masuk melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri yang masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi.
“IPI dibayarkan satu kali sepanjang masa perkuliahan dengan besaran Rp20 juta untuk kelompok bidang ilmu Sosial dan Humaniora dan Rp30 juta untuk kelompok bidang ilmu Sains, Teknologi, dan Kesehatan,” katanya.
Meski begitu, imbuh Sandi, penerapan UKT dan IPI ini diharapkan tidak menghambat calon mahasiswa untuk terus melanjutkan pendidikan di UGM. Selain itu, UGM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membayar IPI dengan cara mengangsur.
Sebagai informasi, mahasiswa yang masuk dalam kelompok UKT 1 dan UKT 2 masih termasuk dalam kelompok UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi yang dikenakan tarif sebesar nol rupiah alias gratis.
Selanjutnya bagi mahasiswa baru yang masuk kategori UKT 3 hingga UKT 5 jumlahnya bervariasi karena masuk dalam kelompok UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi dari 75 persen, 50 persen hingga 25 persen.
Berbeda dengan mahasiswa yang masuk dalam UKT Kelompok 6 atau UKT Pendidikan unggul. Tarif UKT 6 tertinggi ada pada prodi Kedokteran, prodi Kedokteran Gigi dan Prodi Kedokteran Hewan sebesar Rp24.700.000 dan terendah pada prodi Filsafat dan Sosiologi sebesar Rp7.557.000.
Penentuan UKT mengacu pada Indeks Kemampuan Ekonomi (IKE) dari profil keluarga orang tua mahasiswa baru. Indikator IKE meliputi penghasilan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, SPT Tahunan, dan daya listrik.