Kisah Inspiratif Made Emilia, Anak Petani Sawit Diterima Kuliah Gratis di UGM
YOGYAKARTA, (ERAKINI) - Made Emilia Cahyati (18) patut berbangga diterima kuliah di prodi ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan UGM lewat Jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2024.
Tidak hanya lolos masuk UGM tanpa tes, anak petani sawit ini juga mendapat beasiswa UKT pendidikan Unggul Bersubsidi sebesar 100 persen atau biaya kuliah gratis dari UGM.
Emilia, seorang remaja dari Desa Tommo 1, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, telah menunjukkan bahwa tekad dan usaha tak kenal Lelah, bisa mengantarkan menuju impian tertingginya.
Meski tinggal di kawasan transmigrasi yang jauh dari pusat-pusat perkotaan, Emilia berhasil menaklukkan berbagai rintangan untuk melangkah ke UGM, salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Sejak kecil Emilia sudah memiliki tekad kuat untuk mengejar impian pendidikannya. Dari sekolah dasar hingga SMA, Emilia menghadapi tantangan besar seperti perjalanan panjang untuk mencapai sekolah dengan menggunakan motor melewati kebun sawit selama 45 menit.
“Saya bergantian dengan teman setiap tiga hari sekali gantian bawa motor, patungan bensin,” katanya, dikutip dari laman resmi UGM, Senin (22/7/2024).
Meskipun begitu, Emil tetap konsisten meraih prestasi akademik yang membanggakan. Emilia selalu juara kelas, minimal tiga besar, secara konsisten. Dia jago terutama dalam mata pelajaran matematika dan sastra.
Ketertarikannya pada pelajaran matematika dan sastra mendorongnya aktif mengikuti berbagai perlombaan dan sering kali meraih juara. Emilia pernah mendapat juara 1 bidang matematika pada lomba Olimpiade Sains Nasional Tingkat Mauju pada April 2023 se-Sulawesi Barat.
Selain itu, ia juga pernah meraih juara 1 bidang lomba menulis cerpen pada Festival Lomba Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMA tingkat Kabupaten Mamuju Tengah.
Di tingkat nasional, Emil juga pernah lolos lomba Utsawa Dharmagita Agama Hindu tahun 2021 yang diselenggarakan Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag RI untuk kategori remaja. Lalu di tahun 2024 ini ia kembali lolos di ajang yang sama yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah.
Emilia sebenarnya tidak menyangka akan diterima kuliah di UGM. Sebab, menurut cerita para gurunya, belum pernah satupun alumni sekolahnya, SMA 1 Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, yang diterima kuliah di UGM.
Namun Emil meyakinkan dirinya untuk memilih kuliah di UGM dikarenakan semenjak di bangku sekolah dasar hingga SMP dan SMA, ia tidak bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah favorit.
Emilia merupakan putri dari pasangan suami istri Kadek Somadana (44) dan Ni Luh Ernawati (40). Mereka sehari-hari bekerja keras di perkebunan sawit.
Lokasi kebun sawit seluas satu hektare ini hanya berjarak 50 meter dari rumah mereka di Desa Tommo 1. Di desa ini, mayoritas penduduknya merupakan transmigrant yang beralih bertani sawit setelah lahan bekas rawa kering tidak lagi cocok untuk tanaman padi.
Kadek mengelola kebun sawit milik ayahnya, menjadi sumber penghasilan utama keluarga selama hampir 15 tahun terakhir.
Setiap dua minggu, Kadek berhasil memanen sekitar 4-5 kuintal buah sawit, yang dijual seharga Rp2.000 per kilogram kepada pengepul lokal.
Dari hasil ini, Kadek mampu menghasilkan sekitar Rp2 juta setiap bulannya, dan cukup untuk menyokong kehidupan mereka berlima serta orang tuanya yang tinggal serumah.
Selain bekerja di kebun sawit, Kadek juga menerima tawaran pekerjaan sambilan seperti menjadi buruh harian atau membantu tetangga mengangkut hasil panen atau mengelola bibit kebun sawit.
Pengalaman Kadek selama 10 tahun sebagai mandor di perusahaan sawit besar memperkaya pengetahuannya dalam bidang pertanian dan pengelolaan kebun.
Namun, di balik kesibukan mengelola kebun sawit, Kadek memiliki harapan besar untuk anak-anaknya, termasuk anak keduanya Emilia.