Peneliti Ungkap 3.600 Lebih Zat Kimia Berbahaya di Kemasan Makanan Terdeteksi dalam Tubuh Manusia
JAKARTA, (ERAKINI) – Para peneliti mengungkap penemuan mengejutkan tentang zat kimia box kemasan makanan yang terdeteksi dalam tubuh manusia. Penelitian terbaru telah mendeteksi lebih dari 3.600 bahan kimia yang digunakan dalam pengemasan dan pemrosesan makanan, yang dikenal sebagai bahan kimia kontak makanan, di dalam tubuh manusia.
Selain zat-zat seperti PFAS dan bisphenol A, yang sudah diketahui berbahaya, para peneliti juga memperingatkan bahwa banyak bahan kimia lain yang terdeteksi dalam penelitian ini juga dapat berbahaya bagi kesehatan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Exposure Science and Environmental Epidemiology menyoroti meluasnya paparan bahan kimia kontak makanan pada manusia yang dapat dideteksi dalam sampel manusia, seperti urin, darah dan ASI.
Para peneliti dalam penelitian ini membandingkan lebih dari 14.000 bahan kimia kontak makanan (FCC) yang diketahui dengan data dari lima program biomonitoring manusia, 3 database metabolom/paparan, dan berbagai penelitian ilmiah. Hasilnya menunjukkan bahwa 3.601 bahan kimia ini, yang merupakan 25% dari FCC yang diketahui, terdapat dalam tubuh manusia.
“Penelitian kami menemukan hubungan antara bahan kimia yang bersentuhan dengan makanan, paparan, dan kesehatan manusia. Penelitian ini juga menyoroti bahan kimia yang selama ini diabaikan dalam penelitian biomonitoring. Dan penelitian ini menawarkan peluang penting untuk pencegahan dan perlindungan kesehatan,” kata Dr. Birgit Geueke, penulis pertama studi tersebut dalam rilis berita dikutip dari Medical Daily, Jumat (20/9/2024).
Dr. Jane Muncke, penulis senior studi itu mengatakan bahwa penelitian ini menyoroti fakta bahwa bahan yang bersentuhan dengan makanan tidak sepenuhnya aman, meskipun bahan tersebut mungkin mematuhi peraturan, karena bahan tersebut memindahkan bahan kimia berbahaya ke manusia.
“Kami ingin basis bukti baru ini digunakan untuk meningkatkan keamanan bahan yang bersentuhan dengan makanan. – baik dalam hal peraturan namun juga dalam pengembangan alternatif yang lebih aman,” kata Dr. Jane Muncke.
Para peneliti menunjukkan bahwa potensi bahaya dari banyak bahan kimia ini belum diselidiki secara menyeluruh dan kesenjangan dalam penelitian ini menimbulkan kekhawatiran tentang risiko yang tidak diketahui terkait dengan bahan-bahan tersebut.
“Kami telah mengetahui bahwa bahan kimia yang bermasalah dalam kemasan makanan tidak hanya terbatas pada zat yang sudah diketahui seperti bisphenol dan phthalates, namun kami terkejut dengan tingginya jumlah bahan kimia yang bersentuhan dengan makanan dan terdapat beberapa bukti yang dapat menyebabkan paparan pada manusia. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan adanya untuk melakukan lebih banyak penelitian tentang toksisitas dan paparan banyak bahan kimia serta peraturan seputar penggunaannya dalam kemasan makanan,” kata rekan penulis Olwenn Martin.