Catat! 7 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Tidak Boncos Menghadapi Lebaran dan Tahun Ajaran Baru 2024
JAKARTA, (ERAKINI) - Memasuki pekan ketiga tahun 2024, bersiap-siap mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boncos. Sebab banyak pengeluaran yang menanti di depan mata, mulai dari Lebaran hingga masuk sekolah tahun ajaran baru.
Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh kaum muslim Indonesia. Bagi masyarakat perantau, Lebaran juga menjadi momen untuk pulang kampung alias mudik.
Untuk tahun ini, berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada 10-11 April 2024. Itu artinya, Lebaran hanya tinggal 3 bulan lagi.
Tak lama setelah Lebaran, akan memasuki tahun ajaran baru 2024/2025. Penerimaan siswa baru tergantung dari kebijakan masing-masing daerah. Namun secara umum proses penerimaan siswa dan tahun ajaran baru dimulai Juni dan Juli 2024.
Untuk menghadapi dua momen tersebut, tidak ada salahnya mulai mengatur keuangan rumah tangga dari sekarang. Dengan demikian keuangan rumah tangga tetap stabil.
Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Selasa (16/2/2024), beberapa pengamat memprediksi tahun ini Indonesia memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi resesi ekonomi global.
Meski demikian, kondisi itu bukan jaminan jika tidak bisa mengatur keuangan rumah tangga dengan baik. Berikut 7 tips mengatur keuangan rumah tangga di awal tahun ini:
1. Kenali kondisi keuangan
Meskipun dunia sudah dinyatakan bebas dari jurang resesi, faktanya masih banyak negara mengalami masalah. Bukan tak mungkin situasi ini akan berdampak juga ke Indonesia seperti krisis energi dan krisis pangan. Jadi, ada baiknya untuk mulai melihat kondisi keuangan sendiri secara realistis.
Ada baiknya catat seluruh penghasilan yang ada. Misalnya, apakah portofolio investasimu bertambah? Apakah Anda sekarang memiliki penghasilan sampingan? Punya bisnis online shop? Catat semua penghasilan yang masuk sehingga kita tahu bagaimana kemampuan finansial di awal tahun ini.
2. Tentukan tujuan
Tentukan apa yang menjadi keinginan yang ingin diwujudkan di tahun ini. Tidak harus selalu tujuan akhir, Anda bisa saja membuatnya menjadi sebuah garis start. Mulailah dengan membuat tujuan keuangan tahun ini.
Contohnya, ingin memulai membangun dana darurat dengan target awal satu bulan pengeluaran rutin. Caranya adalah dengan menyisihkan 5% dari penghasilan. Jika Anda disiplin, maka target dana darurat akan dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak apa perlahan tapi fokus pada pencapaian tujuan.
Buatlah daftar apa saja yang ingin dimulai, dan buat rencana serealistis mungkin meliputi target dan jangka waktu yang jelas.
3. Tentukan prioritas
Setiap orang pasti punya banyak sekali daftar keinginan dan tujuan yang ingin dicapai tahun ini. Namun masalahnya sumber dana kita terbatas. Lalu bagaimana? Maka di sinilah perlunya menentukan prioritas.
Tak salah jika punya banyak keinginan. Untuk bisa memastikan semua bisa diusahakan dan dicapai, tentu Anda harus menentukan prioritas. Di sinilah kondisi kemampuan finansial akan menentukan.
Sesuaikan keinginan dan tujuan dengan kondisi finansial. Artinya, mana yang harus dicapai tahun ini, mana yang bisa ditunda ke tahun depan. Misalnya, untuk kebutuhan Lebaran dan kebutuhan anak sekolah, maka dua hal ini bisa dijadikan prioritas.
4. Buat anggaran periodik
Jika sudah mempunyai tujuan untuk dicapai, perlu diingat bahwa Anda juga memiliki kebutuhan sehari-hari yang juga penting untuk dipenuhi. Oleh karena itu, penting juga untuk membuat anggaran periodik.
Agar lebih mudah, sesuaikan perencanaan anggaran dengan periode perolehan penghasilan. Misalnya, saat menerima gaji bulanan maka buatlah anggaran per bulan. Jika upah per minggu, anggaran bisa diatur secara mingguan. Jika penghasilantidak tetap, buatlah dalam nominal rata-rata.
Untuk membantu mengalokasikan anggaran rutin, bagilah penghasilan ke dalam beberapa pos. Berikut contoh formula alokasi yang bisa dicoba:
1. 50% belanja, 30% cicilan/utang, 20% investasi
2. 40% kebutuhan rutin, 30% cicilan/utang, 20% belanja di luar rutin, 10% investasi
3. 45% kebutuhan rutin, 30% bantu orang tua, 10% investasi, 10% belanja di luar rutin, 5% dana darurat
4. 40% kebutuhan rutin, 20% bantu orang tua, 20% cicilan utang, 10% investasi, 10% healing
5. 40% investasi, 30% kebutuhan rutin, 20% cicilan utang, 10% bantu orang tua
Jika contoh di atas belum sepenuhnya sesuai, Anda bisa membuat angka-angka sendiri sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk dana investasi ditiadakan dan disisihkan untuk keperluan anak sekolah. Atau mulai mempersiapkan ongkos untuk mudik Lebaran.
5. Catat pengeluaran
Catatan pengeluaran yang rapi akan membantu Anda mengetahui kemana saja uang pergi. Dengan adanya catatan, Anda akan lebih mudah melihat dan mencari akar masalah keuangan yang kita alami dan lebih mudah pula dalam mencari solusinya.
Catatan juga membantu kita melakukan reviu dan evaluasi terhadap tujuan yang ingin kita capai di tahun ini sehingga target tidak menjadi sekadar wacana saja.
6. Berkomunikasi dan terbuka dengan pasangan
Jika kalian sudah berkeluarga, sudah bukan waktunya lagi untuk menabukan obrolan seputar keuangan rumah tangga dengan pasangan. Jika sebelumnya tak sempat dilakukan,tahun ini mulailah untuk bisa mengobrol soal keuangan secara rutin dengan pasangan.
Kalau perlu, buatlah anggaran bersama di awal bulan. Lakukan reviu bersama di akhir bulan. Masing-masing harus jujur dan terbuka mengenai kondisi keuangan yang ada. Jika ada masalah, duduklah berdua dan cari solusi terbaik.
7. Disiplin
Jika sudah membuat anggaran serta menentukan tujuan dan prioritas, langkah berikutnya adalah disiplin untuk merealisasikannya. Ajak pasangan untuk turut berkomitmen pada apa yang sudah direncanakan. Dengan demikian, prioritas bisa tetap menjadi prioritas, sementara kebutuhan lain juga tetap terpenuhi.
Demikian tips mengatur keuangan rumah tangga di atas, semoga dapat membantu untuk mempersiapkan kebutuhan menghadapi tahun 2024, termasuk menghadapi Lebaran dan tahun ajaran baru sekolah. Selamat mencoba!