Search

Mirip dengan Merokok, Penggunaan Pestisida di Pertanian Picu Risiko Kanker

JAKARTA, (ERAKINI) - Untuk mencapai hasil panen yang tinggi dan menjamin ketahanan pangan, pestisida menjadi salah satu hal yang sering digunakan. Namun, di sisi lain pengunaan pestisida di pertanian punya dampak buruk bagi kesehatan manusia.

Bahkan, sebuah penelitian mengungkap bahwa risiko kanker yang terkait dengan penggunaan pestisida di pertanian serupa dengan risiko merokok. Terkait risiko kanker akibat merokok, tentu sudah diketahui secara umum.

Namun para peneliti kini membandingkannya dengan bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida di bidang pertanian. Temuan mereka mengungkapkan hubungan signifikan antara paparan pestisida dan beberapa bentuk kanker, termasuk leukemia, limfoma non-Hodgkin, serta kanker kandung kemih, paru-paru, dan pankreas.

“Dalam penelitian kami, kami menemukan bahwa untuk beberapa jenis kanker, dampak penggunaan pestisida pertanian sebanding besarnya dengan dampak merokok,” kata Dr. Isain Zapata, penulis senior studi tersebut dari College of Osteopathic Medicine, Colorado, dalam sebuah pernyataan. rilis berita sebagaimana dilansir dari Medical Daily, Minggu (28/7/2024).

“Sulit untuk menjelaskan besarnya masalah tanpa menyajikan konteks apa pun, jadi kami memasukkan data merokok. Kami terkejut melihat perkiraan dalam rentang yang sama,” kata Zapata.

Untuk mengeksplorasi hubungan potensial antara paparan pestisida dan tingkat kanker, para peneliti menganalisis data 69 jenis pestisida berbeda dari Survei Geologi Amerika Serikat. Dalam studi nasional berbasis populasi, mereka meneliti penggunaan pestisida pertanian di seluruh wilayah bersamaan dengan kejadian kanker dan menemukan bahwa dampak pestisida terhadap tingkat kanker mungkin menyaingi dampak merokok. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Frontiers.

Karena pestisida jarang digunakan secara terpisah, sulit untuk menentukan satu penyebab pastinya. Meskipun beberapa pestisida mungkin lebih sering dibicarakan sehubungan dengan kanker, namun kombinasi dari beberapa pestisidalah yang sering menimbulkan dampak tersebut, jelas para peneliti.

“Di dunia nyata, kecil kemungkinannya masyarakat terpapar pada satu jenis pestisida saja, namun lebih banyak terpapar pada campuran pestisida di wilayah mereka,” kata Zapata.

“Tren geografis menunjukkan bahwa negara-negara dengan produktivitas pertanian yang lebih tinggi, seperti negara bagian penghasil jagung terkemuka di Midwest, juga mengalami peningkatan risiko kanker akibat paparan pestisida. Hasil kami menyoroti relevansi penilaian komprehensif untuk pengembangan pertimbangan kebijakan dan implementasi. tentang langkah-langkah pencegahan untuk memitigasi risiko bagi masyarakat rentan. Penelitian kami memelopori dan meletakkan landasan visi holistik untuk penilaian risiko kanker terkait pestisida di masa depan,” tulis para peneliti tersebut.

advertisement