JAKARTA, (ERAKINI) - Stem cell sudah menjad trend dalam dunia kecantikan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, belakangan motode ini juga banyak diterapkan pesohor dan bahkan pejabat negara, agar terlihat awet muda.
Dirangkum dari sejumlah sumber, Senin (25/11/2024), perawatan kecantikan untuk menjaga kulit tetap muda dan sehat kini semakin beragam.
Salah satu prosedur yang semakin populer adalah terapi stem cell atau sel punca. Stem cell, yang secara alami sudah ada dalam tubuh, dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam memperbaiki jaringan rusak dan menghasilkan berbagai jenis sel tubuh.
Karena manfaat inilah, stem cell kini juga digunakan dalam dunia kecantikan untuk meremajakan kulit.
Apa itu Stem Cell?
Stem cell atau sel punca adalah sel induk yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh, seperti sel darah, tulang, dan otot. Jika tubuh diibaratkan sebagai bangunan, maka sel punca bisa diibaratkan sebagai fondasi yang memungkinkan tubuh untuk membangun dan memelihara struktur tubuh tersebut.
Stem cell berfungsi untuk memperbaiki jaringan yang rusak serta memperbaharui sel-sel tubuh. Ini menjadikannya pilihan populer untuk prosedur perawatan kecantikan, karena kemampuan stem cell untuk meregenerasi kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Stem cell terbagi menjadi beberapa jenis, yang masing-masing memiliki peran dan fungsinya sendiri. Berikut dua tipe utama stem cell yang digunakan dalam berbagai terapi medis dan kecantikan:
1. Stem Cell Embrionik
Stem cell embrionik berasal dari embrio berusia tiga sampai lima hari, yang dikenal dengan nama blastocyst. Sel ini bersifat pluripoten, yang berarti dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh.
Kemampuannya yang fleksibel menjadikannya sangat berpotensi dalam memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Namun, karena berasal dari embrio manusia, penggunaannya harus melalui proses pendonoran atau berasal dari embrio yang tidak terpakai.
2. Adult Stem Cell (Sel Punca Dewasa)
Sel punca dewasa ditemukan dalam jumlah kecil di sebagian besar jaringan tubuh orang dewasa, seperti sumsum tulang dan jaringan lemak. Berbeda dengan stem cell embrionik, stem cell dewasa memiliki kemampuan terbatas dalam mengembangkan berbagai jenis sel.
Sebagai contoh, stem cell yang berasal dari hati hanya dapat menghasilkan sel hati dan tidak dapat berkembang menjadi jenis sel lainnya. Meski demikian, stem cell dewasa tetap efektif dalam terapi untuk memperbaiki jaringan dan memperlambat proses penuaan.
Salah satu aplikasi stem cell yang kini banyak diminati adalah stem cell facelift, sebuah prosedur peremajaan kulit tanpa pembedahan. Prosedur ini memanfaatkan kemampuan stem cell untuk merangsang produksi kolagen dan memperbaiki aliran darah ke jaringan kulit. Hasilnya, kulit wajah tampak lebih bercahaya, kencang, dan tampak awet muda.
Prosedur stem cell facelift biasanya dimulai dengan pengambilan stem cell dari jaringan tubuh, seperti jaringan lemak, darah, sumsum tulang, atau bahkan cairan ketuban. Setelah itu, stem cell yang diambil akan diproses di laboratorium sebelum ditransplantasikan kembali ke wajah pasien.
Perawatan stem cell facelift telah terbukti efektif dalam mengatasi tanda-tanda penuaan ringan, seperti garis-garis halus, kerutan, dan kulit kendur. Selain itu, terapi ini juga membantu memperbaiki tekstur kulit, mempertegas tulang pipi, dan menyamarkan noda hitam akibat paparan sinar matahari.
Efek Samping
Meskipun terapi stem cell relatif aman, setiap prosedur medis tetap memiliki potensi efek samping. Beberapa pasien mungkin mengalami gejala ringan setelah perawatan, seperti kelelahan, sakit kepala, menggigil, mual, atau demam ringan.
Namun, tidak semua pasien mengalami efek samping ini, dan reaksi yang terjadi sangat bergantung pada jenis stem cell yang digunakan, dosis, serta metode pemberian.
Sebagai prosedur yang masih relatif baru di dunia kecantikan, penting bagi calon pasien untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis yang berpengalaman sebelum memutuskan untuk menjalani terapi stem cell. Selain itu, pastikan untuk memilih fasilitas medis yang terjamin kualitas dan keamanannya.
Namun, bagi yang berminat menjani terapi stem cell, perlu mempersiapkan dompet yang tebal. Biaya terapi stem cell untuk kecantikan sangat bervariasi. Biaya ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari jenis stem cell yang digunakan, jumlah dan kualitas sel, hingga lokasi laboratorium dan sumber stem cell yang diambil.
Menurut laman DVC Stem, rata-rata biaya terapi stem cell pada tahun 2024 dapat berkisar antara USD5.000 hingga USD50.000, atau sekitar Rp80 juta hingga Rp800 juta.
Sementara berdasarkan laporan dari American Society of Plastic Surgeons, biaya rata-rata facelift stem cell, termasuk terapi stem cell, berkisar dari USD7.000 hingga USD10.000 atau sekitar Rp112 juta hingga Rp161 juta.