Top! Universitas Indonesia Kini Punya 432 Guru Besar
DEPOK, (ERAKINI) - Universitas Indonesia (UI) sepanjang tahun 2023 mengukuhkan sebanyak 93 guru besar. Jumlah ini menambah panjang deretan guru besar aktif di UI saat ini menjadi 432 orang.
Rektor UI Prof Ari Kuncoro mengatakan, sebagai yang tertinggi dalam jenjang jabatan akademik, guru besar memainkan peran sentral dalam mewujudkan komitmen UI, Terutama dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Hal ini mencerminkan tekad UI dalam melahirkan pemikir bangsa yang tidak hanya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga turut berkontribusi dalam menangani permasalahan global dan pembangunan yang berkelanjutan," ujar Ari Kuncoro dikutip dari laman resmi UI, Senin (22/1/2024).
Dengan semakin bertambahnya guru besar, Ari berharap kontribusi UI juga semakin berdampak bagi masyarakat dan negara, memperkuat peran UI sebagai lembaga pendidikan unggul, dan memberikan manfaat positif bagi kepentingan publik.
Ia menjelaskan, oada tahun 2023 hampir seluruh hasil penelitian para guru besar yang dikukuhkan itu berusaha menjawab tantangan global dan bertujuan membangun dunia yang berkelanjutan dari segi lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan pada tahun-tahun mendatang.
Salah satunya Prof Dr Imansyah Ibnu Hakim, MA, IPM, dari bidang Ilmu Teknik Konservasi Energi Termal Fakultas Teknik (FT), yang memberikan orasi ilmiah berjudul “Mindset of Energy Conservation: Konservasi Energi Termal Menuju Masa Depan Berkelanjutan”.
Guru Besar yang dikukuhkan pada 30 Agustus 2023 tersebut mensosialisasikan pentingnya konservasi energi, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, yaitu energi bersih dan terjangkau serta penanganan perubahan iklim.
Sementara Prof Dr dr Mardiastuti, MSc, Sp MK, Subsp Mik (K), dari Fakultas Kedokteran (FK) meneliti tentang penerapan pendekatan Problem-Based Learning sebagai upaya pencapaian SDGs.
Dalam pidato pengukuhannya, ia mengatakan bahwa sektor kesehatan memiliki peran penting dalam upaya pencapaian SDGs, terutama SDG 3 yang menjamin hidup sehat dan memajukan wellbeing bagi seluruh manusia.
Menurut profesor dari bidang Ilmu Mikrobiologi Klinik tersebut, kurikulum pendidikan dokter di perguruan tinggi seharusnya menerapkan pendekatan problem-based learning (PBL) yang memusatkan proses pembelajaran pada pemecahan masalah nyata.
Beralih pada rumpun sosial-humaniora, Prof Dr Ratna Wardhani, SE, Ak, MSi, guru besar Ilmu Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) meneliti terkait dengan evaluasi kinerja keberlanjutan melalui pengembangan Sustainability Performance Measurement Framework (SPMF) dalam mendukung pencapaian SDGs.
Prof Ratna menyoroti bagaimana banyak perusahaan di Indonesia mengalami kesulitan dalam menetapkan strategi keberlanjutan yang tepat sasaran. Prof Ratna mendorong akuntan untuk lebih memahami konsep SDGs dan mendukung pencapaian keberlanjutan secara komprehensif, mulai dari pengukuran, monitoring dan evaluasi, serta tata kelola dari kinerja.
Puluhan guru besar dari beberapa fakultas lainnya di UI turut menyoroti berbagai permasalahan sosial, lingkungan, kesehatan dan teknologi. Dengan kepakarannya masing-masing, setiap guru besar berusaha menjawab tantangan tersebut demi mencapai SDGs.
Hal ini merupakan bagian dari komitmen UI untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan mencetak pemimpin akademik yang berkontribusi positif, baik di dunia kampus maupun di masyarakat luas.
Sepanjang 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebenarnya mengangkat 96 guru besar dari UI, tetapi baru 93 yang sudah dikukuhkan. Berikut rinciannya:
Fakultas Kedokteran: 38 orang
Fakultas Kesehatan Masyarakat: 5 orang
Fakultas Kedokteran Gigi: 2 orang
Fakultas Ilmu Keperawatan: 2 orang
Fakultas Farmasi: 1 orang
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam: 10 orang
Fakultas Teknik: 15 orang
Fakultas Ilmu Komputer: 4 orang
Fakultas Ekonomi dan Bisnis: 7 orang
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya: 3 orang
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: 2 orang
Fakultas Psikologi: 4 orang
Fakultas Hukum: 2 orang
Fakultas Ilmu Administrasi: 1 orang