JAKARTA, (ERAKINI) - Bagi rakyat biasa, aksi pria ini mungkin menyakitkan dan dianggap gila. Dia tanpa beban melahap satu buah pisang dilakban seharga Rp98 miliar.
Pria itu adalah pengusaha Kripto asal China bernama Justin Sun. Sun menghabiskan uang USD6,2 juta atau sekitar Rp98 miliar (kurs Rp15.836) untuk membeli pisang tersebut.
Pisang itu merupakan sebuah karya seni yang ditempel dengan lakban di dinding. Pisang itu dilelang di Sotheby's, New York, AS, pada 20 November lalu, bertajuk 'Comedian'. Sun menjadi salah satu dari tujuh orang yang ikut lelang. Sun pun memenangkan lelang dalam waktu 10 detik pertama.
Sun yang memenangkan lelang menjadi pemilik sah karya seni "Comedian" tersebut, dan memperoleh sertifikat keaslian yang menyatakan bahwa pisang itu adalah bagian dari karya seni yang sah dari Cattelan. Sun juga membeli hak untuk membuat ulang karya seni yang sama di masa depan.
Sun menyebutkan bahwa “Comedian” merupakan sebuah fenomena budaya yang mampu menggabungkan seni, meme, dan komunitas crypto. Menariknya, begitu mendapatkan pisang karya seni kontroversial itu, Sun berjanji memakannya sebagai bentuk penghormatan terhadap tempatnya dalam sejarah seni dan budaya popular.
"Secara pribadi saya akan memakan pisang sebagai bagian dari pengalaman artistik yag unik, ini untuk menghormati tempatnya dalam sejarah seni dan budaya populer," katanya dilansir La Vanguardia.
Ia pun memenuhi janjinya itu. Bertempat di salah satu hotel termahal di Hong Kong, setelah memberikan pidato yang memuji karya seni tersebut, Sun langsung melahapnya.
"Memakannya saat jumpa pers juga bisa menjadi bagian dari sejarah karya seni," ujarnya di hadapan
puluhan jurnalis dan influencer seperti dilansir dari The Guardian, Sabtu (30/11/2024.
Sun mengungkapkan bahwa pisang tersebut jauh lebih enak daripada pisang-pisang lainnya. "Ini jauh lebih enak dibandingkan pisang lainnya. Ini benar-benar enak," kata Sun.
Lelang karya seni pisang ini memunculkan kontroversi. Banyak orang bertanya-tanya bagaimana mungkin sebuah pisang yang ditempelkan di dinding bisa dianggap sebagai karya seni dan bernilai jutaan dolar.
Yang lebih mengejutkan lagi, pisang tersebut ternyata dibeli hanya dengan harga kurang dari satu dolar di sebuah kios buah biasa di Upper East Side Manhattan, yang dikelola oleh Shah Alam, seorang pria yang bekerja dengan upah USD 12 per jam**.
Saat Alam mengetahui bahwa pisang yang dijualnya akhirnya dilelang dengan harga fantastis, ia pun menangis. "Saya orang miskin, saya tidak pernah mempunyai uang sebanyak itu. Saya belum pernah melihat uang sebanyak itu," kata Alam
Mendengar kisah Alam, Sun merasa iba dan berjanji untuk membeli 100.000 pisang dari kios Alam. Pisang itu akan dibagikan ke seluruh dunia.
Pisang dilakban di dinding ini merupakan karya seni seniman asal Italia Maurizio Cattelan. Ini punya karya pertamanya. Pisang dilakban ini awalnya viral pada tahun 2019, dan kini Kembali mencuri perhatian. Pisang viral ini pertama kali terjual seharga Rp1,8 miliar pada 2019.
Awalnya, karya seni pisang ini hanya sebuah buah biasa yang ditempelkan di dinding galeri menggunakan lakban. Namun, keunikannya mengubah persepsi publik tentang karya seni. Pengamat seni menyebut karya ini sebagai simbol ironi dalam dunia seni modern. Pisang ini membuktikan bahwa seni yang dianggap sederhana bisa bernilai luar biasa.