Saat ini, sejumlah negara mengalami musim penghujan. Hampir setiap hari hujan mengguyur daerah-daerah di Indonesia. Bagi umat Islam, hujan merupakan rezeki dan anugerah yang diturunkan Allah swt.
Disebut rezeki dan anugerah, karena dengan turunnya hujan, akan membuat tumbuh-tumbuhan dan tanah menjadi subur. Udara yang awalnya penuh dengan polusi juga semakin bersih dan sejuk.
Dilansir dari NU Online, hujan termasuk satu di antara lima mafatihul ghaib, peristiwa yang hanya Allah dapat memastikannya kapan akan terjadi. Karena itu, Islam mengajarkan agar ketika datang hujan hendaknya membaca doa.
Diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari saat melihat hujan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan:
اللَّهُمَّ صَيِّباً نافِعاً
Rasulullah saw membaca doa di atas sebanyak dua atau tiga kali. Dianjurkannya seseorang berdoa saat hujan turun karena dalam rentang waktu itu termasuk saat-saat mustajab.
Hal ini sebagaimana pesan Rasulullah saw. Nabi saw bersabda:
اطْلُبُوا اسْتِجابَةَ الدّعاءِ عِنْدَ التِقاءِ الجُيُوشِ وَإقَامَةِ الصَّلاةِ وَنُزُولِ الغَيْثِ
Artinya, “Burulah manjurnya doa ketika perang berkecamuk, iqamah shalat, dan turunnya hujan.” Hujan bagian dari salah satu nikmat Allah swt yang harus disyukuri.
Di saat yang sama kita juga harus memohon kepada-Nya agar hujan itu menambah berkah bagi sawah dan ladang petani, membawa hanyut debu jalanan di kota-kota dan di desa, dan membawa rezeki dengan segala bentuknya bagi semesta penduduk bumi.