Karakteristik Santri, Menuntut Ilmu hingga Akhir Hayat
Santri adalah orang yang tidak pantang menyerah dalam menuntut ilmu agama, baik di pesantren maupun di lembaga keagamaan lainnya. Santri menjadi cerminan, bagaimana umat Manusia harus memiliki modal agar tidak tidak terjerumus ke dalam api neraka.
Di Indonesia sendiri peranan santri telah diakui oleh pemerintah sebagai kelompok yang turut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia 1945. Puncaknya ketika adanya peraturan tentang Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2015.
Dalam ajaran Islam, ilmu merupakan kata yang tidak asing di telinga para santri. Ilmu sendiri berasal dari bahasa arab al-‘ilmu yang berarti adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia.
Ilmu mempunyai banyak cabang, seperti ilmu alam, ilmu sosial, ilmu terapan, ilmu agama, dan lain sebagainya. Salah satu cara memperoleh ilmu yaitu dengan belajar.
Nabi saw, bersabda :
اطلبوا العلم ولو بالصين
Artinya : “Tuntutlah ilmu, walau ke negeri China” (Diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman, No. 1612)
اطلب العلم من المهد إلى اللحد
Artinya : “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”
Dari dua hadits di atas dapat kita simpulkan bahwa belajar tidak mengenal batasan tempat dan umur. Sejauh apapun tempat dan umur, kita tetap diwajibkan untuk belajar.
Dan juga penyair mengatakan :
وفضل وعنوان لكلّ المحامد تعلّم فانّ العلم زين لأهله من العلم واسبح في بحور الفواءد وكن مستفيدان كل يوم زيادة
“Belajarlah, karena ilmu adalah perhiasan bagi pemiliknya, dan keutamaan baginya serta tanda setiap hal yang terpuji. Jadilah kamu orang yang mencari faedah, setiap harinya bertambah ilmu dan berenang di atas lautan faedah.”
Belajar sendiri adalah sarana untuk menghilangkan kebodohan yang ada di dalam diri kita. Dengan belajar kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Jika kita tidak belajar, maka tidak ada bedanya dengan orang dalam gangguan jiwa. Karena diri bagaikan seseorang yang telanjang dan ilmu adalah bajunya. Semakin bagus ilmu kita maka semakin bagus pula baju kita.
Orang yang berilmu pasti mengetahui lebih banyak hal dan wawasan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa belajar sampai kapanpun akan memberikan banyak manfaat bagi setiap orang, seperti melatih kemampuan berpikir, meningkatkan kemandirian, melatih kedisiplinan, meningkatkan penghasilan, dan masih banyak lagi.
Adapun beberapa keutamaan orang yang berilmu, yaitu :
1. Ilmu adalah warisan para nabi Rasulullah saw bersabda:
“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad).
Hal ini menunjukkan bahwa ilmu itu lebih tinggi dari uang, emas, dan perak. Dan ilmu itu abadi sedangkan harta itu fana. Ilmu tidak akan membuat lelah pemiliknya dalam menjaganya, karena tempat ilmu adalah di dalam hati.
Sehingga hal itu tidak membutuhkan tempat khusus ataupun kunci khusus untuk menjaganya tetapi harta sebaliknya, harta akan membuat lelah pemiliknya dalam menjaganya, karena harta memerlukan tempat khusus untuk menjaganya, belum lagi jika harta itu hilang, kita akan lebih lelah memikirkan harta kita.
2. Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu
Allah swt berfirman: “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11).
Surah ini menunjukkan betapa tinggi derajat dan kedudukan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan sebab orang-orang yang diangkat derajat-Nya disisi Allah swt adalah orang yang beriman, bertaqwa dan beramal saleh serta berilmu
3. Ilmu akan memberikan manfaat meski telah meninggal Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Sebab, ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.
Sebagai pelajar kita tidak boleh malas dan lelah dalam menuntut ilmu. Karena masa depan kita ditentukan oleh diri kita saat ini. Tuntutlah ilmu, disaat kamu miskin ia akan menjadi hartamu, disaat kamu kaya ia akan menjadi perhiasanmu.