Dark
Light
Dark
Light
Top Banner

Hikmah Maulid Nabi Muhammad bagi Umat Islam yang Merayakan

Hikmah Maulid Nabi Muhammad bagi Umat Islam yang Merayakan

Pada Senin 16 September 2024 kemarin, umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. Hari ulang tahun manusia agung ini dirayakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriah, sesuai dengan tanggal dan bulan kelahiran-Nya. 

Di berbagai daerah di Indonesia, peringatan Maulid Nabi biasanya digelar dengan membaca Al-Qur’an, shalawat, serta pengingat kisah hidup Nabi Muhammad sejak kecil hingga masa kerasulannya.

Dilansir dari NU Online, Nabi Muhammad merupakan penutup para nabi dan rasul, tidak ada lagi nabi setelahnya. Agama Islam sebagai agama rahmat diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk diajarkan kepada umat Manusia di muka bumi ini. 

Dalam perkembangannya, agama Islam menjadi agama yang dinilai telah membawa perubahan besar untuk peradaban umat-Nya. Karenanya, agama Islam menjadi 'primadona' pada zaman Nabi. 

Hal ini dipengaruhi oleh sifat dan perilaku Nabi Muhammad saw yang membuat semua orang kagum dengan akhlaknya. Bahkan setiap hembusan napas Nabi Muhammad mencerminkan keindahan perangai dan keteladanan yang dapat dijadikan contoh bagi umatnya. 

Meskipun kita tidak dapat menggambarkan keseluruhan akhlak beliau, Al-Qur’an, hadits, dan kitab-kitab tentang maulid Nabi menjadi sumber yang mengajarkan kita tentang sifat dan perilaku mulia beliau.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Taubah ayat 128 disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah sosok yang penuh kasih sayang terhadap umatnya:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Artinya: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Ayat tersebut menunjukkan betapa besar cinta dan kasih sayang Nabi Muhammad kepada umatnya. Dalam Tafsir al-Mishbah disebutkan bahwa meskipun beliau adalah manusia biasa seperti kita, Nabi merasa sangat sedih melihat penderitaan umatnya dan menginginkan kehidupan yang lebih mudah dengan petunjuk Allah swt.

Selanjutnya, dalam surat Al-A'raf ayat 199, Allah juga menggambarkan budi pekerti luhur Nabi, yaitu pemaaf, memerintahkan kebaikan, dan berpaling dari orang-orang bodoh:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Artinya: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.

Banyak riwayat dalam sejarah Islam yang menggambarkan sikap pemaaf Nabi Muhammad saw. Beliau dengan tulus memaafkan musuh-musuhnya yang bertaubat, meskipun mereka sebelumnya menyakiti dan menzalimi beliau.

Allah juga menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Muhammad memiliki akhlak yang agung:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS Al-Qalam [68]: 4).

Salah satu sahabat Nabi, Anas bin Malik ra, menceritakan betapa lembutnya perilaku Nabi dalam kesehariannya. Anas berkata, "Aku membantu Rasulullah selama sepuluh tahun, dan demi Allah, beliau tidak pernah mengatakan ‘Duh’ (sebagai tanda kecewa), dan tidak pernah memarahi atau menegurku."

Kitab-kitab maulid Nabi, seperti Al-Barzanji karya Syekh Ja'far al-Barzanji, juga menguraikan keluhuran akhlak Nabi Muhammad. Syekh Ja’far menggambarkan Nabi sebagai sosok yang mengasihi orang miskin, duduk bersama mereka, menjenguk orang sakit, dan mengantar jenazah mereka tanpa membedakan status sosial.

Peringatan Maulid Nabi hendaknya menjadi momentum untuk memperdalam kecintaan kita kepada Rasulullah saw dengan meneladani akhlak dan mengamalkan sunnah-sunnahnya. Mari jadikan peringatan ini sebagai ajang untuk introspeksi diri dan meningkatkan kualitas ibadah serta kebaikan kepada sesama.


Editor:
JADWAL SHOLAT
04 Oktober 2024
30 Rabiulawal 1446
Imsak
04:11
Subuh
04:21
Dzuhur
11:43
Ashar
14:46
Magrib
17:49
Isya'
18:58

Hikmah Terkini