Tafsir Imam Thabari: Anjuran Muhasabah Diri dalam Surat Al-Hasyr Ayat 18
Sebagai makhluk Allah yang memiliki sifat pelupa, umat Manusia didorong untuk tetap mengendalikan sikap dalam kehidupannya sehari-hari. Sebisa mungkin kesalahan yang diperbuat tidak terulang karena akan berakibat fatal, baik untuk kehidupannya di dunia maupun untuk kehidupannya nanti di akhirat (berbuat dosa).
Setiap detik, waktu hingga hari, umat Manusia diminta untuk melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan. Apakah perbuatan itu masuk kategori pahala atau justru perbuatan dosa yang bisa membawanya ke dalam siksa api neraka.
Dalam Islam, introspeksi diri atau muhasabah merupakan pengingat bagi Muslim agar terus berusaha menyucikan hati dan perilaku dari perbuatan dosa. Hal ini sebagaimana perintah Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18, sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Menurut at-Thabari dalam kitab Jami' al-Bayan 'an Ta'wil Ay al-Qur'an, Jilid XXIII, halaman 299, ayat ini memerintahkan setiap orang untuk memperhatikan amalannya yang telah dilakukan selama hidup.
Dari penjelasan Imam Thabari tersebut, umat Muslim diminta untuk berhati-hati agar apa-apa yang dikerjakan tidak merugikan kehidupannya kelak. Adapun perbuatan yang dimaksud dalam penjelasan Imam Thabari yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Imam Thabari melanjutkan bahwa perbuatan baik atau amal shaleh akan menyelamatkan umat Islam di hari kiamat. Sedangkan perbuatan buruk bersifat sebaliknya, akan menjerumuskannya ke neraka.
ولينظر أحدكم ما قدّم ليوم القيامة من الأعمال، أمن الصالحات التي تنجيه أم من السيئات التي توبقه؟
Artinya: "Setiap orang hendaknya memperhatikan apa yang telah ia kerjakan untuk hari kiamat, apakah dari amal saleh yang akan menyelamatkannya, atau dari keburukan yang akan membakarnya?"