Peristiwa Penting di Bulan Syawal, Ada Perang Uhud hingga Pernikahan Nabi Muhammad SAW
Bulan Syawal adalah salah satu bulan dalam kalender hijriyah yang dikenal sebagai bulan perayaan kemenangan. Salah satu alasannya karena Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal.
Dalam catatan ensiklopedia Islam, ternyata banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal. Dimulai dari perang uhud hingga wafatnya perawi hadits yang cukup populer yakni Imam Bukhari.
Dikutip dari NU Online, peristiwa penting di bulan Syawal meliputi peperangan, pernikahan dan sejarah lahir serta wafatnya ulama. Peristiwa tersebut yaitu:
Pertama, Perang Uhud. Perang uhud adalah salah satu peristiwa penting yang harus diketahui dan diimani oleh umat Islam. Perang ini terjadi pada tahun ketiga di bulan Syawal setelah hijrahnya Nabi Muhammad saw ke Madinah. Hal ini sebagaimana diterangkan Imam Ibnu Katsir dalam salah satu karyanya, Sirah Nabawiyah li Ibn Katsir, dan Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi dalam Fiqih Sirah Nabawiyah.
Perang ini dipicu oleh rasa dendam kafir Quraisy terhadap umat Islam karena saudara-saudaranya tewas terbunuh dalam perang Badar. Pimpinan kafir Quraisy menegaskan bahwa kekalahan mereka dalam perang Badar harus dibalas sebab berkaitan dengan harga diri.
Dalam perang ini, pasukan umat Islam terdiri dari 1.000 orang yang dipimpin oleh Rasulullah dengan disertai dua tentara kavelari, dan 100 pasukan mengenakan baju besi. Dalam perang tersebut, nabi juga mengutus tiga panglimanya, yaitu Mush’ab bin Umair, Usaid bin Hudhair, dan Hubab bin Munzir.
Sedangkan pasukan orang Quraisy terdiri dari 3.000 orang yang dipimpin oleh Abu Sufyan, dengan disertai 100 tentara kavelari dan 700 pasukan mengenakan baju besi. Alhasil, dalam perang ini pihak kaum Quraisy berhasil meraih kemenangan dan bisa memukul mundur umat Islam.
Kedua, Perang Hunain. Peristiwa ini terjadi pada bulan Syawal tahun 8 hijriah di lembah Hunain, sebuah lembah yang menjadi penghubung kota Makkah dan Thaif. Perang Hunain diikuti 12.000 personil, terdiri dari 10.000 penduduk kota Madinah, dan 2.000 dari kota Makkah. Sedangkan pasukan musuh terdiri dari 20.000 personil.
Perang ini terjadi setelah Allah memuliakan rasul-Nya dengan penaklukan Kota Makkah (Fathu Makkah). Kafir Quraisy yang sebelumnya memerangi Rasulullah telah berubah seratus delapan puluh derajat menjadi sosok orang-orang yang ingin dekat dengannya.
Sementara itu, para pembesar dan tokoh-tokoh kabilah Hawazin dan kabilah Tsaqif sibuk memperbincangkan kemenangan Nabi dan kaum Muslimin. Mereka iri dan dengki dengan kemenangan yang sedang dinikmati umat Islam.
Pada awal peperangan, umat Islam berhasil dipukul mundur oleh pasukan kafir. Strategi musuh yang di prakarsai oleh Malik bin ‘Auf cukup ampuh untuk membuat pasukan Islam lari tunggang-langgang dan terpecah di lembah Hunain.
Namun pada akhirnya, Rasulullah memanggil pasukan umat Islam untuk mundur, dan menyampaikan kabar gembira bahwa Allah akan memberikan kemenangan pada umat Islam dalam perang ini.
Perang kembali meledak, semangat pasukan umat Islam kembali memuncak, tak ada yang bisa menghalangi mereka untuk meraih kemenangan, hingga pada akhirnya kemenangan bisa mereka dapatkan.
Ketiga, Perang Thaif. Perang Thaif terjadi pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah, setelah meletusnya perang Hunain. Dalam perang ini, pasukan kaum muslimin mengejar sisa-sisa pasukan Quraisy yang melarikan diri dari perang Hunain, yang bersembunyi di dalam benteng kota yang kokoh, sehingga umat Islam tidak dapat menembus benteng.
Melihat keadaan tersebut, akhirnya Rasulullah mengubah taktik penyerangan, dengan memblokade seluruh wilayah Thaif. Pada akhirnya penduduk Thaif menyerah dan menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Islam.
Keempat, Lahir dan Wafatnya Imam Bukhari. Ia dilahirkan pada hari Jumat tanggal 13 bulan Syawal pada tahun 194 Hijriyah di kota Bukhara, Uzbekistan. Ia juga wafat pada bulan Syawal, tepatnya malam 1 Syawal (malam hari raya Idul Fitri), kemudian dimakamkan pada hari raya tanggal 1 Syawal.
Imam Bukhari merupakan salah satu nama ulama tersohor yang tidak asing dalam dunia Islam adalah Imam Bukhari. Ia memiliki kontribusi yang sangat banyak dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu hadits. Hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tidak hanya berjumlah ratusan, namun mencapai ribuan, sebagaimana tertulis dalam salah satu karyanya, yaitu Shahih Bukhari.
Kelima, Pernikahan Nabi. Peristiwa penting lain yang terjadi di bulan Syawal yaitu pernikahan nabi agung, Nabi Muhammad saw. Karenanya, di Indonesia, bulan ini disebut bulan menikah.
Pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidah Ummu Salamah ra merupakan salah satu dari peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Syawal. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat, yaitu:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: تَزَوَّجَنِى رَسُولُ اللَّهِ فِى شَوَّالٍ. وَفِي رِوَايَةٍ: أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ أُمَّ سَلَمَةَ فِي شَوَّالٍ
Artinya, “Dari Aisyah ra, ia berkata: Rasulullah saw menikahiku di bulan Syawal. Dalam riwayat yang lain: Sungguh Nabi menikah dengan Ummu Salamah ra pada bulan Syawal.”