Kesunahan Syukuran Setelah Pulang Haji
Bagi masyarakat Muslim Indonesia syukuran atau selamatan merupakan perkara yang tidak boleh ditinggalkan ketika dikaruniai nikmat yang luar biasa dari Allah swt. Budaya ini telah mengakar sejak ratusan tahun lamanya.
Salah satu syukuran yang kerap dilakukan oleh umat Islam di Indonesia yaitu ketika mau berangkat haji atau setelah menunaikan ibadah haji di tanah suci.
Syukuran ini dilakukan dengan mengundang tetangga, kerabat dan sanak saudara untuk berkumpul di kediaman orang yang akan/telah naik haji, kemudian pengajian berjamaah, berdoa bersama dan makan-makan.
Menurut ajaran Islam, syukuran setelah pulang dari tanah suci termasuk perkara yang disunahkan. Bahkan Rasulullah saw sendiri telah memberikan contoh syukuran usai pulang haji, antara lain dengan menyembelih sapi atau kambing. Penjelasan ini sebagaimana disabdakan dalam hadist Bukhari dan Muslim.
عن جابر بن عبدالله رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم لما قدم المدينة نحر جزورا او بقرة. (صحيح البخاري، رقم ٢٨٥٩)
An jaabiribni ‘abdillahi radliyallahu ‘anhumaa annannabiyya shallallahu ‘alaiihi wasallama: lammaa qadimal madiinata nahara jazuuran au baqaratan.
Artinya: Dari Jabir bin Abdullah ra bahwa ketika Rasulullah saw datang ke Madinah usai melaksanakan Haji, beliau menyembelih kambing atau sapi (Shahih Bukhari, 2859).
Selain dari perkataan Nabi saw, kesunnahan syukuran, salah satunya dengan memotong hewan, juga disebutkan dalam Al-Fiqh al-Wadhih min al-Kitab wa al-Sunnah, juz I, halaman 673, sebagai berikut:
يستحب للحاج بعد رجوعه بلده أن ينحر جملا أو بقرة أو يذبح شاة للفقراء والمساكين والجيران والإخوان تقربا إلى الله عز وجل كما فعل النبي صلى الله عليه وسلم. (الفقه الواضح من الكتاب والسنة ، ج ١ ص ٦٧٣).
Yustahabbu lil haajji ba’da rujuu’ihi baladahu an yanhara jamalan au baqaratan au yadzbaha syaatan lilfuqaraai wal masaakiini wal jiiraani wal ikhwaani taqarruban ilaallahi 'azza wa jalla kamaa fa'alan Nabiyyu shallallahu 'alaiihi wasallama
Artinya: Disunnahkan bagi orang yang baru pulang Haji untuk menyembelih unta, sapi atau menyembelih kambing (untuk diberikan) kepada para fakir miskin, tetangga, sanak kerabat, saudara, serta relasi. (Hal ini dilakukan) sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah swt. Sebagaimana yang telah diamalkan oleh Nabi saw.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa syukuran setelah pulang haji merupakan perkara yang dianjurkan dalam Islam alias sunah.
Setiap orang bahkan bisa memotong kambing atau sapi sebagai bentuk syukur kepada Allah swt. Jangan lupa mengundang tetangga, sanak saudara dan seluruh kerabat untuk bersama-sama merasakan kebahagiaan yang dikaruniakan Allah swt.
Wallahua’lam
Penulis: Abdul Rahman Ahdori, alumni pondok pesantren Syekh Manshur Pandeglang, Banten.