Search

Total 42.847 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel, di Lebanon 2.593

JAKARTA, (ERAKINI) – Serangan Militer Israel di Jalur Gaza yang menargetkan Hamas dan juga di Lebanon yang menyasar Hizbullah terus berlangsung hingga saat ini. Militer Israel telah membunuh 42.847 orang di Gaza dan 2.593 orang di Lebanon.

Jumlah korban tewas itu terhitung sejak dimulainya perang sejak Oktober 2023, sebagaimana dilansir dari Aljazeera, Jumat (25/10/2024). Selain itu, di Gaza, setidaknya 100.544 luka-luka akibat serangan Israel tersebut. Terbaru di Lebanon, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 19 orang selama 24 jam terakhir.

Di sisi lain diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan pimpinan Hamas dan lebih dari 200 orang ditawan. Saat ini, Amerika Serikat (AS) dan Qatar telah mengumumkan dimulainya kembali perundingan mengenai gencatan senjata di Gaza. Informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Blinken mengatakan, para mediator sedang menjajaki opsi-opsi baru setelah berbulan-bulan gagal mencapai rencana yang dipimpin AS.

Kurang dari dua minggu sebelum pemilu AS, Blinken melakukan perjalanannya yang ke-11 ke wilayah tersebut sejak Israel melancarkan serangannya ke Gaza, yang menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar pekan lalu, menyusul serangan pimpinan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Blinken mengatakan pada hari Kamis (24/10/2024) bahwa para perunding akan melanjutkan perundingan “dalam beberapa hari mendatang” mengenai cara-cara untuk mengakhiri perang Gaza yang telah berlangsung selama setahun dan membebaskan puluhan tawanan yang ditangkap oleh kelompok bersenjata Palestina dalam serangan 7 Oktober.

“Kami berbicara tentang opsi untuk memanfaatkan momen ini dan langkah selanjutnya untuk memajukan proses ini,” kata Blinken usai pembicaraan dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dikutip dari Aljazeera, Jumat (25/10/2024).

Dia mengatakan bahwa kedua mitra sedang mencari sebuah rencana agar Israel dapat menarik diri, sehingga Hamas tidak dapat bersatu kembali, dan agar rakyat Palestina dapat membangun kembali kehidupan mereka dan membangun kembali masa depan mereka. “Ini adalah momen untuk mengakhiri perang ini, memastikan semua sandera bisa pulang, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di Gaza,” katanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Qatar mengatakan delegasi Israel dan AS akan bertemu di Doha untuk membahas potensi gencatan senjata.

advertisement