Banjir Mematikan Kepung Eropa, Puluhan Ribu Orang Mengungsi, Listrik dan Jaringan Internet Padam
JAKARTA, (ERAKINI) - Negara-negara Eropa sedang menghadapi bencana banjir besar yang telah menelan sejumlah korban jiwa dan menyebabkan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi.
Hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Boris itu terus mendatangkan malapetaka di seluruh Eropa Tengah dan Timur, seperti Austria, Rumania, Republik Ceko, Polandia, Slowakia, Hongaria, hingga Jerman Selatan.
Hujan lebat akibat Badai Boris diperkirakan masih terjadi hingga Senin. Badai Boris digambarkan sebagai peristiwa langka yang terjadi sekali dalam 50 tahun. Namun frekuensi banjir jenis ini kemungkinan akan meningkat.
Berkaca pada banjir ekstrem yang terjadi pada tahun 2021 di Eropa, Jaringan Atribusi Cuaca Dunia menyimpulkan bahwa kemungkinan intensitas kejadian banjir semacam ini akan meningkat.
Dikutip dari BBC, Minggu (15/9/2024), di Austria seorang petugas pemadam kebakaran tewas saat penyelamatan korban banjir. Otoritas negara itu menyebut kejadian ini merupakan bencana paling ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Laporan lain menyebutkan, sebanyak 24 desa di Negara Bagian Lower Austria telah dinyatakan sebagai zona bencana dan perintah evakuasi telah dikeluarkan.
“jam-jam ke depan akan menjadi ujian bagi perlindungan banjir, bagi pasukan darurat, dan banyak warga kita,”
kata Gubernur negara bagian tersebut, Johanna Mikl-Leitner.
Kanselir Austria, Karl Nehammer, menambahkan, hari-hari ke depan masih akan sangat sulit bagi penduduk yang terdampak dan tim penyelamat. Otoritas terkait telah bersiap menghadapi potensi hujan lebih lanjut.
Di Polandia, Perdana Menteri Donald Tusk mengkonfirmasi satu warganya tewas tenggelam. Di Glucholazy, di wilayah Opole barat daya Polandia, wali kota setempat mengatakan sungai setempat telah meluap dan kini membanjiri kota. Dia mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Seorang warga kota tersebut, Zofia Owsiaka, mengatakan semua orang ketakutan dan belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti.
Di Krakow, kota terbesar kedua di Polandia, warga ditawari karung pasir untuk perlindungan banjir. Di Kota Klodzko, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah dekat perbatasan Ceko, sebanyak 1.600 orang di distrik tersebut telah dievakuasi.
Otoritas setempat meminta warga lain untuk bekerja sama dengan layanan darurat ketika diminta untuk mengevakuasi rumah mereka. Di wilayah tersebut, kini 17.000 orang hidup tanpa aliran listrik. Di beberapa lokasi, sinyal telepon seluler tidak berfungsi dan internet mati.
Helikopter Blackhawk telah dikirim ke ibu kota wilayah tersebut, Wroclaw, dimana ribuan penduduk harus menggunakan tangga di blok bertingkat tinggi karena lift ditutup sebagai tindakan pencegahan banjir.
Sementara di Rumania, empat orang dilaporkan tewas pada hari Sabtu dan dua orang lainnya masih hilang. Laporan lain menyebutan, di wilayah Galati di timur negara tersebut, hujan deras telah menyebabkan kerusakan parah. Sekitar 5.000 rumah terkena dampak dan pasokan listrik kepada 25.000 warga terputus.
"Kita harus terus memperkuat kemampuan untuk mengantisipasi fenomena cuaca ekstrem. Banjir parah yang melanda sebagian besar negara ini telah menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan besar," kata
Presiden Rumania Klaus Iohannis.
Wali Kota Slobozia Conachi, sebuah desa di wilayah Galati Rumania, mengatakan, 700 rumah telah terendam banjir. “Ini adalah bencana yang sangat besar,” kata Emil Dragomir.
Di Republik Ceko, empat orang masih hilang, dimana tiga korban dalam mobil tersapu di sungai di Moravia Utara, dan satu orang lainnya tersapu banjir di Moravia Selatan.
Marek Joch, warga Lipov di Moravia selatan mengatakan kotanya saat ini ditutup dari semua sisi dan bersiap menghadapi gelombang banjir berikutnya yang akan datang.
“Sekarang semua orang berusaha membersihkan secepat mungkin untuk mencegah luapan besar lebih lanjut dari sungai. Sayangnya, tidak ada yang tahu kapan air akan surut,” katanya.
Pihak berwenang Ceko sudah berulang kali mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati sungai. Evakuasi warga juga sedang sedang dilakukan di Krnov, Opava, dan Cesky Tesi. Jesenik, sebuah kota yang terletak di pegunungan Jeseniky, sudah terputus total, karena jalan raya dan jalur kereta api terendam air.
Sekitar 17.000 orang di wilayah Kłodzko juga tidak mendapat aliran listrik, dan koneksi internet serta telepon seluler terputus. Sebuah bendungan juga jebol di wilayah Bohemia Selatan pada hari Sabtu. Menteri Lingkungan Hidup Petr Hladik mendesak masyarakat yang berada di daerah yang terkena dampak paling parah untuk bersiap meninggalkan rumah mereka.
Hladik mengatakan kondisi tanah sudah jenuh dan air hujan tetap berada di permukaan, sehingga meningkatkan risiko banjir bandang. "Hujan diperkirakan akan turun di Republik Ceko hingga Selasa," kata menteri.
Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan negaranya bersiap menghadapi akhir pekan yang sulit. Pihak berwenang telah memasang dinding pelindung dari karung pasir dan penghalang logam. Pertandingan sepak bola di dua liga teratas negara itu juga terpaksa dibatalkan pada akhir pekan ini.
"Kita harus siap menghadapi skenario terburuk. Akhir pekan yang berat menanti kita," tukasnya..