16 Orang Tewas dalam Bencana Banjir di Yaman, 22 Lainnya Hilang
DUBAI, (ERAKINI) - Sedikitnya 16 orang tewas dalam banjir bandang di distrik yang dikuasai pemberontak di Yaman. Upaya pencarian terus dilakukan untuk mencari orang lain yang masih hilang. Informasi tersebut disampaikan oleh media pemberontak Houthi Kamis, (28/8/2024).
Melansir dari Arab News, Jumat (29/8/2024), tim pertahanan sipil menemukan mayat 16 dari 38 orang yang dinyatakan hilang di provinsi Al-Mahwit di sebelah barat ibu kota Sanaa, televisi Al-Masirah milik pemberontak Houthi yang didukung Iran melaporkan, mengutip seorang pejabat setempat.
Tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat telah melanda rumah-rumah dan tempat usaha di distrik Melhan di provinsi tersebut pada Selasa malam dan mengubur beberapa penghuninya.
Wakil perdana menteri pemerintahan pemberontak Mohammed Miftah mengatakan kepada Al-Masirah bahwa “penutupan jalan akibat banjir menghalangi kedatangan tim penyelamat selama beberapa jam.”
Hujan lebat yang terjadi di provinsi dataran tinggi selama seminggu juga berdampak pada provinsi tetangga Hodeida di pesisir Laut Merah.
Di kota Hais yang dikuasai pemerintah, Ahmed Suleiman dan anak-anaknya selamat, namun dia mengatakan kepada AFP “banjir menyapu rumah kami, ternak kami, semua harta benda kami, selimut kami, semua yang kami miliki di rumah.”
Warga lainnya, Saud Majashi, mengatakan “barang-barang kami, tempat tidur kami, makanan kami… banjir merenggut semuanya.”
Pegunungan di Yaman bagian barat rentan terhadap curah hujan musiman yang tinggi. Sejak akhir Juli, banjir bandang telah menewaskan 60 orang dan berdampak pada 268.000 orang di seluruh Yaman, menurut PBB.
“Dalam beberapa bulan mendatang, diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan, dengan dataran tinggi tengah, wilayah pesisir Laut Merah, dan sebagian dataran tinggi selatan diperkirakan akan mengalami tingkat curah hujan lebih dari 300 milimeter (12 inci) yang belum pernah terjadi sebelumnya,” Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan pada hari Senin.
Awal bulan ini, PBB memperingatkan bahwa dana sebesar $4,9 juta sangat dibutuhkan untuk meningkatkan tanggap darurat terhadap cuaca ekstrem di Yaman yang dilanda perang.
Perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas hujan musiman di dataran tinggi Yaman, yang sebagian besar dikendalikan oleh pemberontak Houthi.
Perang selama satu dekade dengan pemerintah yang diakui secara internasional dan didukung oleh koalisi pimpinan Saudi telah merusak infrastruktur layanan kesehatan dan membuat jutaan orang bergantung pada bantuan internasional.