JAKARTA, (ERAKINI) - Wilayah Palestina, Sudan dan Sudan Selatan, Mali dan Haiti telah diidentifikasi sebagai 5 wilayah teratas yang paling mungkin mengalami tingkat kelaparan mematikan dalam beberapa bulan mendatang, menurut laporan baru badan pangan PBB.
Melansir Aljazeera Jumat (1/11/2024), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan dalam laporan bersama pada hari Kamis bahwa kerawanan pangan akut akan meningkat baik besaran maupun tingkat keparahannya di 22 negara dan wilayah.
Badan-badan PBB yang berbasis di Roma memperingatkan bahwa meluasnya konflik, khususnya di Timur Tengah – ditambah dengan tekanan iklim dan ekonomi – telah mendorong jutaan orang ke jurang kehancuran.
Laporan tersebut menyoroti dampak regional akibat perang Israel di Gaza, di mana Lebanon juga dilanda konflik, dan memperingatkan bahwa pola cuaca La Nina dapat mempengaruhi iklim hingga bulan Maret tahun depan, sehingga mengancam sistem pangan yang rapuh di wilayah yang sudah rentan.
“Tanpa upaya kemanusiaan yang segera dan tindakan internasional yang terpadu untuk mengatasi kendala akses yang parah dan mengadvokasi pengurangan konflik dan ketidakamanan, kemungkinan besar akan terjadi kelaparan dan korban jiwa lebih lanjut” di tempat-tempat tersebut, demikian temuan laporan tersebut.
“Yang sangat memprihatinkan adalah Nigeria, Chad, Yaman, Mozambik, Myanmar, Suriah dan Lebanon,” katanya. Di negara-negara tersebut, konflik merupakan salah satu penyebab atau penyebab utama terjadinya kelaparan.
Karena fokusnya pada negara-negara yang paling parah dan memburuk, badan-badan PBB mengatakan laporan tersebut tidak mewakili semua negara/wilayah yang mengalami kerawanan pangan akut tingkat tinggi.
Badan-badan tersebut mengatakan tahun 2024 menandai tahun kedua penurunan pendanaan untuk bantuan kemanusiaan, sementara 12 lembaga pengaduan menghadapi kekurangan pendanaan lebih dari 75 persen, termasuk untuk Ethiopia, Yaman, Suriah dan Myanmar.