Israel Setuju Hentikan Sementara Perang di Gaza untuk Vaksinasi Polio 640.000 Anak Palestina
JAKARTA, (ERAKINI) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pihaknya mereka telah menerima komitmen awal yang mengizinkan jeda kemanusiaan sementara di Gaza untuk mendistribusikan vaksin polio. Hal itu karena kondisi yang memburuk akibat perang Israel yang memicu penyebaran penyakit di seluruh jalur yang terkepung.
Perjanjian tersebut terdiri dari jeda sementara di wilayah terpisah di Gaza dengan tujuan memvaksinasi 640.000 anak di bawah 10 tahun.
Perwakilan WHO di wilayah Palestina, Rik Peeperkorn, mengatakan bahwa pada hari Kamis (29/8/2024) tiga jeda akan berlangsung dari pukul 06.00 hingga 15.00 (15:00 hingga 12:00 GMT) dan masing-masing berlangsung selama tiga hari di wilayah berbeda di Gaza, dimulai pada hari Minggu.
“Saya tidak akan mengatakan ini adalah cara yang ideal untuk maju. Tapi ini adalah cara yang bisa diterapkan ke depan. Itu akan terjadi dan harus terjadi karena kita punya kesepakatan,” kata Peeperkorn dikutip dari Aljazeera, Jumat (30/8/2024).
Kelompok kemanusiaan dan medis mengatakan serangan Israel selama hampir 11 bulan di Gaza telah membuat hampir seluruh penduduk mengungsi dan menciptakan kondisi tidak sehat yang memungkinkan berkembangnya penyakit.
Seorang bayi Palestina berusia 10 bulan bernama Abdel-Rahman Abu El-Jedian mengalami lumpuh sebagian pada minggu ini setelah tertular polio atau penyakit yang sudah tidak ada lagi di Gaza selama 25 tahun terakhir. Peeperkorn mengatakan kampanye tersebut bertujuan untuk memvaksinasi 640.000 anak di bawah usia 10 tahun.
Terkait tentang perjanjian itu, Koresponden Al Jazeera Kristen Saloomey melaporkan dari PBB di New York mengatakan,“Itu [perjanjian] terjadi setelah tekanan kuat dari pejabat PBB dan Amerika Serikat dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga dilaporkan meminta Israel untuk mengizinkan kampanye ini terjadi.”
Ia menyebut bahwa vaksinasi akan dimulai di Gaza tengah, kemudian akan dipindahkan ke Gaza selatan selama tiga hari dan kemudian ke Gaza utara selama tiga hari. “Mereka mengatakan bahwa mereka telah diberi jaminan oleh otoritas Israel bahwa jika mereka tidak mendapatkan suntikan sebanyak yang mereka perlukan dalam tiga hari tersebut, maka mereka juga akan diberikan satu hari tambahan di setiap tempat tersebut,” tambahnya.
Kelompok Palestina Hamas mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka menyambut baik berita tersebut dan akan bekerja sama dengan organisasi internasional untuk membantu memfasilitasi keberhasilan kampanye tersebut.
Pihak berwenang Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa vaksinasi akan dilakukan melalui koordinasi dengan militer Israel “sebagai bagian dari jeda kemanusiaan rutin yang memungkinkan masyarakat mencapai pusat kesehatan tempat vaksinasi akan diberikan”.
Kelompok-kelompok kemanusiaan menuduh Israel secara sistematis membongkar infrastruktur medis dan menargetkan pekerja bantuan kemanusiaan di Gaza selama konflik.