ROTHERHAM, (ERAKINI) - Kerusuhan di Inggris semakin meluas. Aksi protes besar-besaran antimigran pada hari Minggu berubah menjadi kekacauan dan kekerasan setelah demonstran ekstrem kanan menyerang sebuah hotel di Rotherham, yang menjadi tempat penampungan bagi para pencari suaka.
Insiden ini menyebabkan kerusakan parah, termasuk pemecahan jendela dan upaya pembakaran bangunan. Dilansir Anadolu, peristiwa ini terjadi menjelang tengah hari dan ditandai dengan bentrokan intens antara para pengunjuk rasa dan polisi, serta kelompok pendukung migran.
Massa yang berkumpul di luar hotel Holiday Inn Express, banyak di antaranya membawa bendera Inggris dan Union Jack, dengan cepat meningkatkan ketegangan.
Demonstran mulai melemparkan berbagai benda ke arah petugas polisi, memaksa mereka untuk mundur. Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan momen kacau ketika para demonstran berhasil masuk ke dalam hotel melalui jendela yang pecah dan mulai membakar bagian-bagian bangunan.
Sementara itu, sebuah demonstrasi tandingan yang mendukung hak-hak migran juga berlangsung di lokasi yang sama. Para peserta demonstrasi ini meneriakkan slogan-slogan promigran sebagai respons terhadap aksi-aksi antiimigran, menambah ketegangan antara kedua kelompok.
Akibat kerusuhan ini, setidaknya satu petugas polisi dilaporkan terluka, dan pihak berwenang melaporkan lebih dari 100 penangkapan yang terjadi tidak hanya di Rotherham, tetapi juga di berbagai lokasi lain di Inggris. Meningkatnya kekhawatiran tentang potensi kerusuhan lebih lanjut mendorong pihak berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan.
Protes serupa dijadwalkan berlangsung di beberapa kota, termasuk Bolton, Lancaster, Middlesborough, Weymouth, dan Newcastle upon Tyne pada sore hari.
Para perusuh, yang mengenakan topeng dan beberapa di antaranya membawa bendera Inggris, berkumpul di luar hotel yang diketahui menampung migran, melontarkan potongan kayu dan kursi ke arah petugas polisi yang berusaha mengendalikan situasi.
Meskipun pihak kepolisian telah berusaha keras untuk menstabilkan keadaan, kerusuhan terus meningkat menjadi aksi kekerasan yang lebih meluas. Pihak berwenang setempat dalam keadaan siaga tinggi, mengantisipasi kemungkinan protes kekerasan lebih lanjut di seluruh negeri.
Kekacauan ini terjadi setelah pembunuhan tragis tiga gadis muda di Southport pada hari Senin lalu, yang semakin memperkeruh hubungan antar komunitas dan memicu ketegangan di berbagai kota besar dan kecil di Inggris. Pihak berwenang kini menghadapi tantangan besar dalam mengatasi situasi yang semakin memburuk ini