Sinyal Peringatan dari Presiden Putin, Rusia Berhak Gunakan Senjata Nuklir jika Terjadi Agresi
MOSKOW, (ERAKINI) - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan sinyal peringatan dengan memperluas doktrin sehingga mengizinkan Rusia memakai senjata nuklir untuk menyerang negara yang tak memiliki senjata pemusnah massal tersebut.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Ia mengatakan, setiap potensi perubahan pada doktrin nuklir Rusia akan menjadi peringatan bagi negara-negara Barat.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan mengenai pencegahan nuklir pada hari Rabu, Presiden Putin mengatakan bahwa negaranya berhak menggunakan senjata nuklir jika terjadi agresi.
“Ini adalah sinyal yang menjadi peringatan bagi negara-negara ini mengenai konsekuensi melakukan serangan terhadap negara kita melalui berbagai cara, tidak selalu dengan nuklir,” kata Peskov dikutip dari Xinhua, Jumat (27/9/2024).
Peskov menambahkan bahwa kebijakan pencegahan nuklir Rusia saat ini sedang disesuaikan untuk mencerminkan meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan negara tersebut.
Selain itu, doktrin nuklir baru ini memungkinkan Moskow merespons ancaman dari negara non-nuklir memakai senjata kimia tersebut, terutama jika negara itu didukung oleh "negara kekuatan besar".
Peskov kemudian juga menyindir Ukraina terkait pembaruan doktrin nuklir Rusia. Peskov yang tanpa menyebut Ukraina, menjelaskan bahwa pembaruan doktrin nuklir ini merupakan respons atas meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan.