UNRWA Tuduh Israel Beli Iklan Google untuk Blokir Sumbangan Gaza ke Lembaga Tersebut
JAKARTA, (ERAKINI) - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menuduh pemerintah Israel “membeli iklan di Google untuk memblokir pengguna memberikan sumbangan” kepada badan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah postingan di X. Menurutnya, upaya Israel untuk mencemarkan nama baik badan tersebut merusak reputasinya dan membahayakan nyawa stafnya.
“Upaya yang disengaja untuk menyebarkan misinformasi ini harus dihentikan dan diselidiki,” tulis Lazzarini pada hari Sabtu (31/8/2024).
Menurutnya, Israel menyerukan lebih banyak peraturan bagi perusahaan, termasuk platform media sosial, untuk memerangi disinformasi dan ujaran kebencian. “Penyebaran misinformasi & disinformasi terus digunakan sebagai senjata dalam perang di Gaza,” tulisnya dikutip dari Aljazeera, Minggu (1/9/2024).
Diketahui, Israel telah berkampanye selama bertahun-tahun melawan UNRWA yang merupakan organisasi utama yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di wilayah pendudukan Palestina dan menyediakan layanan bagi pengungsi Palestina di negara-negara lain sejak tahun 1949. Israel mengklaim bahwa mereka memiliki hubungan dengan “teroris” dan melobi untuk penutupannya.
Bulan lalu, PBB mengecam juru bicara pemerintah Israel setelah dia menggambarkan Lazzarini sebagai “simpatisan teroris”. David Mencer membidik Lazzarini dalam rekaman pidatonya, mengklaim bahwa lembaga tersebut telah disusupi secara mendalam oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina.
PBB mengatakan komentar tersebut “tercela” dan memperingatkan bahwa hal tersebut membahayakan keselamatan Lazzarini.
Awal tahun ini, Israel menuduh beberapa staf badan tersebut ikut serta dalam serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel, sehingga menyebabkan lebih dari selusin donor internasional menghentikan dukungannya.
Sebuah tinjauan independen yang disahkan oleh PBB menemukan bahwa Israel tidak memberikan bukti yang dapat dipercaya atas tuduhannya dan sebagian besar donor telah mengembalikan dananya.
Serangan Israel di Gaza sering kali menargetkan fasilitas UNRWA, menewaskan 212 anggota stafnya dan menghantam setidaknya 70 persen sekolahnya, menurut organisasi tersebut.
Setidaknya 40,691 orang telah tewas dan 94,060 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Setidaknya 1.139 orang tewas dalam serangan pimpinan Hamas terhadap Israel, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik resmi Israel.