Search

7 Negara Bagian di Amerika Serikat Jadi Kunci Kemenangan Pilpres AS 2024

JAKARTA, (ERAKINI) – Penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) terus berlangsung. Kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, dan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, bersaing ketat untuk memperoleh suara elektoral di negara-negara bagian yang menjadi penentu kemenangan.

Hingga kini, Trump berhasil unggul sementara di empat negara bagian tambahan, termasuk Texas, sementara Kamala Harris memperoleh kemenangan sementara di negara bagian Delaware. Berdasarkan hasil hitung cepat yang ditampilkan Google pada Rabu (6/11/2024) pukul 11.47 WIB, Donald Trump sudah meraih 230 suara, sedangkan Kamala Harris mendapatkan 205 suara. 

Amerika Serikat memiliki 50 negara bagian, tetapi hanya beberapa negara bagian yang dikenal sebagai swing states atau negara bagian penentu yang dianggap sangat penting dalam Pilpres AS.

Swing states sering kali menjadi medan persaingan sengit karena pemilihnya tidak memiliki kecenderungan politik yang tetap. Kadang-kadang mereka mendukung kandidat Demokrat, dan di lain waktu kandidat Republik. Sebaliknya, negara bagian lain yang lebih stabil dianggap sebagai "negara bagian aman" bagi salah satu partai.

Berikut adalah tujuh negara bagian di AS yang diperkirakan akan menjadi penentu dalam Pilpres 2024:

1. Nevada
Isu imigrasi dan ekonomi menjadi perhatian utama di Nevada, yang hampir sepertiga penduduknya adalah Hispanik. Dengan ekonomi yang bergantung pada pariwisata, Nevada mengalami pertumbuhan pesat sejak Biden menjabat. Namun, negara ini juga memiliki tingkat pengangguran tertinggi di AS. Pada 2020, Biden memenangkan Nevada.
Suara elektoral: 6

2. North Carolina
Negara bagian ini mengalami perubahan demografis besar, dengan jumlah penduduk kulit putih turun dari 75% pada 1990 menjadi sekitar 60% saat ini. North Carolina menjadi tujuan bagi veteran, pensiunan, dan lulusan perguruan tinggi. Trump menang di sini pada 2020 dan masih memiliki dukungan yang kuat.
Suara elektoral: 16

3. Arizona
Berbatasan langsung dengan Meksiko, Arizona menghadapi isu imigrasi yang signifikan. Kamala Harris sebelumnya diberi tugas untuk mengurangi arus migran di perbatasan selatan, tetapi Trump dan pendukungnya menganggap upayanya belum berhasil. Pada 2020, Biden memenangkan Arizona dengan selisih tipis.
Suara elektoral: 11

4. Pennsylvania
Sebagai produsen gas alam terbesar kedua di AS, Pennsylvania dipengaruhi oleh kebijakan soal fracking. Trump secara terbuka mendukung fracking, sementara Harris yang sebelumnya menentang, kini membuka peluang dengan regulasi ketat. Pada 2020, Biden memenangkan Pennsylvania, dan negara ini juga menjadi lokasi debat tunggal antara Trump dan Harris pada 10 September.
Suara elektoral: 19

5. Wisconsin
Wisconsin memiliki tingkat partisipasi pemilih yang tinggi dan menjadi medan persaingan ketat pada dua pemilu terakhir. Negara bagian ini, dengan persentase pemilih kulit putih yang tinggi, menjadi fokus kampanye bagi kedua kandidat.
Suara elektoral: 10

6. Georgia
Pada 2020, Biden menjadi kandidat Demokrat pertama yang memenangkan Georgia sejak Bill Clinton pada 1992, meski hanya unggul tipis. Georgia memiliki populasi pemilih kulit hitam yang mencapai 33%, yang dapat menjadi keuntungan bagi Harris. Negara ini juga menjadi tempat Trump dan 18 orang lainnya didakwa terkait tuduhan membatalkan hasil pemilu 2020.
Suara elektoral: 16

7. Michigan
Michigan adalah pusat industri otomotif AS dan merupakan rumah bagi banyak pemilih Arab-Amerika yang saat ini cenderung mendukung Trump. Pada 2020, Biden menang di Michigan, namun Harris perlu bekerja keras untuk mendapatkan dukungan penuh dari kelompok ini pada 2024.
Suara elektoral: 15

Dengan total 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan, hasil dari tujuh swing states ini akan sangat menentukan siapa yang akan memenangkan Pilpres AS 2024.

advertisement