Menteri Agama Komitmen Tingkatkan Layanan Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia
MAKKAH, (ERAKINI) – Peningkatan layanan-layanan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia diupayakan. Itu dalam rangka perbaikan dan untuk meningkatkan kenyamanan para jemaah haji Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas saat mengisi sambutan sebagai Amirul Hajj pada acara wuquf di Arafah, Selasa (27/6/2023).
“Alhamdulillah, sampai saat ini penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 1444H/2023M ini dapat dijalankan dengan upaya maksimal.” kata Gus Men, sapaan akrabnya.
Dalam sambutannya, Gus Men menyampaikan bahwa upaya untuk memperbaiki penyelenggaraan ibadah haji telah dan akan terus dilakukan secara konsisten dan terarah baik meliputi aspek manajemen, keuangan, kualitas pelayanan, akuntabilitas dan pertanggungjawaban.
Beberapa hal yang dilakukan dalam rangka perbaikan penyelenggaraan ibadah haji, pertama adalah percepatan keimigrasian. “Rekam biometrik (biovisa) jemaah dilakukan di tempat tinggal jemaah haji, sehingga masa antrian di Bandara Saudi tidak lama.” jelas Gus Men.
Kedua adalah mengenai bimbingan manasik ibadah haji yang dilakukan secara intensif dan variatif. Bimbingan manasik dilakukan dengan berbagai pola. “Manasik sepanjang tahun, sapa jemaah, dan lain-lain, melalui metode online dan ofline serta media manasik yang menarik dan kekinian.” paparnya.
Ketiga mengenai akomodasi, yaitu sistem sewa akomodasi satu musim penuh untuk sebagian hotel di Madinah. “Dengan begitu, pemindahan jemaah dari Madinah ke Makkah atau sebaliknya dapat dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan jemaah.” katanya.
Keempat tentang katering jemaah haji bercitarasa Indonesia yang juga diupayakan. Seperti adanya penggunaan bumbu masakan dan juru masak (chef) asal Indonesia. Selain untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, ini juga untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri sebagai upaya membangun ekosistem ekonomi haji yang prospektif.
Kelima yaitu perbaikan Koper Jemaah haji. Mnurun Gus Men, selain nilai fungsi yang baik, perbaikan koper bagasi dan tas kabin jemaah mempunyai nilai estetik tersendiri.
Keenam tentang konsultan ibadah, yaitu penempatan tenaga konsultan ibadah di setiap sektor pada seluruh Kantor Daker Bandara, Madinah dan Makkah. “Konsultan ini diharapkan bisa bersinergi dengan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) yang ada di tiap kloter.”katanya.
Ketujuh yaitu layanan jemaah haji lansia dan disabilitas. Gus Men memaparkan, tahun ini Kementerian Agama RI selaku leading sektor penyelenggaraan Ibadah Haji sangat consern terhadap jemaah haji lansia dan disabilitas.
Adapun pada tahun ini, sesuai dengan keputusan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi, kuota jemaah haji Indonesia kembali ke kuota asal sebanyak 221.000 ditambah kuota tambahan sebanyak 8.000, jadi total keseluruhan sebanyak 229.000 jemaah.
Berdasarkan data yang ada, tidak kurang dari 67.000 jemaah haji Indonesia tahun ini terkategori lansia. “Hal ini mempunyai konsekuensi kewajiban kita selaku pemerintah untuk hadir dalam rangka memberikan layanan terbaik tamu-tamu Allah khususnya para lansia ini.” ungkapnya.
Peningkatan layanan-layanan di atas tiada lain untuk perbaikan dan kenyamanan para jemaah itu sendiri. Tingkat kenyamanan para jemaah terhadap layanan yang diterima bisa dilihat dari survei indeks kepuasan jemaah. Merujuk pada hasil survei indeks kepuasan jemaah tahun 2022 yang dilakukan oleh BPS, nilai indeks kepuasan tersebut mencapai poin 90,45 (sangat memuaskan).
“Mudah-mudahan pada tahun ini tingkat kepuasan jemaah akan semakin baik seiring dengan peningkatan layanan-layanan tersebut di atas.” harapnya.
Gus Men juga mengajak kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelaenggaraan ibadah haji untuk bersama-sama meningkatkan komitmen dalam upaya perbaikan secara berkesinambungan.
Selain itu, Gus Men menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam khidmah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun ini. “Utamanya, kepada seluruh petugas haji Indonesia dalam seluruh perannya, terimakasih atas komitmen, kerja keras dan dedikasi untuk melayani jamaah haji Indonesia dengan hati dan tak kenal lelah sehingga kita dapat mewujudkan Haji Berkeadilan dan Haji Ramah Lansia tahun ini.” ungkapnya.