Airlangga Mundur, Ini Daftar Calon Kuat Ketua Umum Partai Golkar
JAKARTA, (ERAKINI) - Kursi ketua umum Partai Golkar kini jadi rebutan setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri. Tiga nama digadang-gadang sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar, yakni Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Bambang Soesatyo.
Bahlil yang saat ini menjabat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal digadang-gadang sebagai calon kuat menggantikan Airlangga. Politikus Golkar Andi Sinulingga menyebut Bahlil dipastikan bakal maju dalam Munas Golkar mendatang.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyebut, nama Agus Gumiwang yang saat ini menjabat Menteri Perundustrian juga masuk dalam bursa calon ketua umum menggantikan Airlangga.
Selain Agus Gumiwang, nama Bambang Soesatyo juga digadang-gadang sebagai calon kuat. Bambang Soesatyo saat ini menduduki kursi Ketua MPR RI dan pernah menjadi Ketua DPR periode 2018-2019.
Meski demikian, tiga nama tersebut belum terkunci. Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Golkar, Adies Kadir, mengungkapkan bahwa seluruh wakil ketua umum (waketum) partai yang berjumlah 11 orang, memiliki peluang untuk diangkat sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum. Begitu juga jika ingin maju menjadi calon ketua umum definitif, semuanya punya peluang.
Adies menjelaskan, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar tidak mengatur secara spesifik bahwa wakil ketua umum tertentu harus otomatis menjabat sebagai plt ketua umum.
“Semua wakil ketua umum punya kesempatan untuk maju sebagai pelaksana tugas. Akan tetapi, itu semua tergantung pada keputusan rapat pleno,” ujar Adies.
Pelaksana tugas ketua umum yang terpilih nantinya menjalankan tugas hingga dilaksanakannya musyawarah nasional (munas) atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk memilih ketua umum definitif yang baru.
Adapun 11 wakil ketua umum Partai Golkar yang berpeluang menjadi plt ketua umum, yakni Adies Kadir, Bambang Soesatyo, Ahmad Doli Kurnia, Firman Soebagyo, Agus Gumiwang, Dito Ariotedjo, Nurdin Halid, Nurul Arifin, Kahar Muzakir, Melchias Marcus Mekeng, dan Roem Kono.
Airlangga secara resm telah mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (10/8/2024) malam. Pengunduran diri dari jabatan ketua umum Partai Golkar disampaikan Airlangga melalui rekaman video.
Dia menjelaskan, alasan mendur dari ketua umum karena ingin menjaga keutuhan partai dan menjaga stabilitas di tengah masa transisi pemerintahan Presiden Jokowi kepada pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.
Kendati demikian, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebutkan bahwa Airlangga secara de facto memang sudah mengundurkan diri. Tetapi secara de jure masih perlu persetujuan dari DPP Partai Golkar dalam rapat pleno,
"Saya mau menegaskan secara de jure, Bapak Airlangga Hartarto masih melekat jabatannya sebagai ketua umum karena pengunduran diri itu akan dilegitimasi oleh sebuah institusi yang namanya rapat pleno," kata Doli saat jumpa pers, Minggu (11/8/202) malam.
DPP Partai Golkar menargetkan rapat pleno itu berlangsung pada Selasa (13/8) besok. Jika nantinya jajaran pengurus DPP menerima surat pengunduran diri itu, maka otomatis secara de jure dan de facto barulah Airlangga resmi tidak lagi menjabat sebagai ketua umum partai.