DWP Kemenag se-Indonesia Doakan Eny Retno Yaqut Tetap Menjadi Penasihat
BALIKPAPAN, (ERAKINI) - Peran istri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Eny Retno Yaqut, dalam memajukan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) dinilai sangat besar. Kini DPW bukan sekadar organisasi tetapi sudah menjadi sebuah keluarga.
Untuk itu, pengurus DWP Kemenag berharap Eny bisa tetap bertahan sebagai penasihat pada kepengurusan di kabinet pemerintahan baru nanti.
Ketua Forum DWP Kemenag Wilayah Barat, Tengah, dan Timur Lita Ariani Tambrin mengatakan, semenjak Eny bergabung mereka merasakan DPW bukan sekadar organisasi, tapi wadah yang menyatukan hati, pikiran, dalam sebuah ikatan kekeluargaan.
"Setiap program yang kami jalankan ibarat benang tenunan yang semakin menguatkan ikatan kebersamaan," ujarnya saat acara Silaturahmi dan Ramah Tama DWP Kemenag se-Indonesia, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (10/9/2024) malam.
Ia mengaku, sejak Eny menjadi Penasihat DWP Kemenag, setiap program yang dijalankan selalu dirancang dengan apik dan elegan sehingga membawa dampak dan kontribusi yang positif bagi komunitas di sekitarnya.
"Kami telah menyaksikan bagaimana kerja keras dan kolaborasi dalam organisasi ini menghasilkan manfaat yang luas, menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Untuk itu, dengan hati yang tulus, kami berharap, kami berdoa, semoga Ibu Eny tetap menjadi penasihat kami, jadi Penasihat DWP Kementerian Agama," tandasnya.
Ketua DWP Kemenag Hilda Ainisysyifa Ali Ramdhani mengakui peran besar Eny Retno Yaqut dalam kegiatan organisasi yang dipimpinnya. Bagi dia, Eny bukan sekadar penasihat tetapi juga sebagai motivator, inspirator, dan motor bagi DWP Kemenag untuk terus melakukan program dan kegiatan positif.
"Peran Ibu Penasihat sangat besar. Ibu telah banyak berkontribusi dalam pengembangan organisasi selama ini. Begitu banyak kegiatan besar, beliau selalu menghadirkan narasumber bukan hanya untuk meningkatkan keilmuan kita tapi juga bagaimana skill kita diasah," ucapnya.
Ia juga bangga memiliki penasihat yang tidak jaim (jaga image), hal yang tidak semua istri menteri bisa seperti itu. "Keberhasilan berbagai program yang kami lakukan tidak lepas dari bimbingan dari ibu berikan," katanya.
Sementara itu, Eny meminta jajaran pengurus DWP Kemenag, baik di pusat maupun daerah, tetap menjaga kebersamaan dan kekeluargaan yang sudah terjalin bagus selama ini. Ia ingin kebersamaan itu dijadikan budaya ke depannya, terlepas siapapun pemimpinnya.
"Oktober nanti mungkin bukan saya mentor ibu-ibu semua. Tapi hal-hal baik yang kita capai bersama, menjadi warisan yang bisa saya tinggali buat ibu-ibu semua," ungkapnya.
Ia berharap para pengurus DWP kanwil provinsi maupun kabupaten/kota dapat menerapkan hal-hal baik ini di daerah masing masing.
"Kebersamaan yang sudah terjalin dalam organisasi ini, jadikan sebagai perekat kita yang mampu menyatukan masing-masing individu dari kita, walaupun dengan ragam latar belakang," tukasnya.
Dalam kesempatan itu Eny juga menyampaikan permintaan maaf jika selama 4 tahun menjadi bagian keluarga besar DWP Kemenag, pasti banyak salah, khilaf, kata-kata yang tidak berkenan, serta candaan yang kelewatan. "Karena saya mencoba untuk jadi diri sendiri, tidak jaim. Buat saya jaim itu melelahkan," tandasnya.
Acara Silaturahmi dan Ramah Tama itu juga turut dihadiri seluruh pengurus DWP Kemenag pusat. Dalam kesempatan itu tampak kedekatan Eny Retno Yaqut dengan para DPW pusat maupun kanwil. Suasana santai mencerminkan bagaimana kekeluargaan dan kebersamaan sudah terjalin erat di antara mereka.