Survei: Gerindra Solid dan Loyal, Setengah Kader PDI-P Tak Pilih Ganjar
JAKARTA, (ERAKINI)- Political Weather Stations (PWS) merilis hasil survei terbaru terkait tingkat kesolidan kader partai dalam memilih calon presiden yang diusung atau didukung partainya. Kegiatan ini digelar di Jakarta, Senin (26/6/2023).
Hasilnya, Partai Gerindra menempati posisi teratas, kader-kader partai Gerindra solid dan loyal memilih Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 dengan persentasi 83,8. Sedangkan kader PDI-P menunjukan data yang berbeda, hanya 49.6 persen kader yang mengaku akan memilih Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Survei PWS dilaksanakan pada tanggal 10—18 Juni 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebesar 1.200 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis (systematic random sampling). Margin of error kurang lebih 2,83 persen.
Peneliti Utama PWS, Sharazani, mengatakan, konstituen Partai Gerindra solid dan loyal mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Menurutnya, hal ini terlihat dari analisis tabulasi silang (cross-tabulation) dari variabel capres yang dipilih dengan partai yang dipilih responden, jika pemilu dilaksanakan saat ini, konstituen atau pemilih Partai Gerindra memiliki tingkat soliditas tertinggi dibandingkan partai-partai lainnya.
“Konstituen Partai Gerindra paling solid dan loyal mendukung Prabowo Subianto sebagai capres yang diusung oleh partainya. Sebanyak 83,8 persen pemilih Partai Gerindra mengaku akan memilih Prabowo Subianto,” ujar Sharazani.
Sementara dari kalangan kader PDI-P, hanya 49,6 persen pemilih PDI Perjuangan yang mengaku akan memilih Ganjar Pranowo. Dapat dikatakan bahwa, sebanyak 50,4 persen pemilih PDI Perjuangan masih tidak solid mendukung capres yang diusung partainya.
Di luar Partai Gerindra, Sharazani mengungkapkan bahwa satu-satunya partai yang relatif cukup solid mendukung capres yang diusung partainya adalah Partai NasDem. Sebanyak 65,3 persen pemilih Partai NasDem mengaku akan memilih bakal calon presiden Anies Baswedan.
Sedangkan, dua partai lain yang hingga kini mengklaim masih tergabung dalam Koalisi Perubahan, yakni Partai Demokrat dan PKS, ternyata konstituennya tidak solid mendukung Anies Baswedan.
“Hanya 33,5 persen alias sepertiga pemilih Partai Demokrat yang mengaku akan memilih Anies. Sementara PKS yang selalu mengklaim solid mendukung Anies ternyata hanya 42,3 persen pemilihnya yang mengaku akan memilih Anies,” ujarnya.
Di kalangan konstituen PPP, ia mengungkapkan sebesar 22,5 persen akan memilih Ganjar dan 33,5 persen memilih Anies Baswedan.
Sedangkan, untuk Partai Perindo, pemilihnya terbelah hampir sama besar antara yang memilih Ganjar (27,1 persen), Prabowo (26,5 persen), dan Anies (22,3 persen), serta yang masih galau (24,1 persen).
“Sementara itu, soliditas arah dukungan konstituen PAN dan Partai Golkar yang hingga hari ini belum menentukan partner koalisinya juga cenderung masih cair,” ujarnya.
Namun demikian, khusus untuk PAN, sebesar 38,3 persen pemilihnya memilih Prabowo. Selain itu, sebanyak 22,2 persen menyatakan dukungannya pada Anies, lalu 11,5 persen memilih Ganjar, dan sisanya (28 persen) masih belum bisa memutuskan pilih siapa (undecided).
Sedangkan, pemilih Partai Golkar tersebar relatif merata ke tiga bacapres. Sebanyak 33,6 persen pemilih Partai Golkar mengaku mendukung Prabowo, kemudian 29,8 persen memilih Ganjar, dan 28,2 persen menjatuhkan pilihannya pada Anies, serta 8,4 persen masih bingung memilih capres yang mana.
Satu partai dalam deretan 10 partai besar yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), yakni PKB, mayoritas pemilihnya cenderung menjatuhkan pilihan pada Prabowo Subianto.
“Sebanyak 58,9 persen pemilih PKB mengaku akan memilih Prabowo jika Pilpres dilaksanakan saat ini. Lalu sebanyak 21,2 persen lebih memilih Ganjar, dan 9,3 persen mendukung Anies. Masih terdapat 10,6 persen pemilih PKB yang mengaku masih bingung (undecided),” kata Sharazani.