Kemenag Dorong Peningkatan Kompetensi Pengelola Data Pendidikan Islam
JAKARTA, (ERAKINI) - Kementerian Agama (Kemenag) RI menekankan pentingnya pengelolaan data yang menjadi bagian dari Transformasi Digital, sebagai salah satu program prioritas. Program itu mencakup pengembangan sistem data terintegrasi bagi seluruh aspek layanan dan program Kementerian, mulai dari Pendidikan Agama, Haji dan Umrah, hingga urusan umat.
Dalam laporan Menag, data itu akan digunakan sebagai basis mengambil kebijakan dan merumuskan program kerja Kementerian Agama.
“Bagi saya, data yang valid sangat penting untuk digunakan sebagai basis dalam merumuskan kebijakan dan program kerja,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas belum lama ini.
Sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Operator Education Management Information System (EMIS). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para operator dalam mengelola data Pendidikan Islam secara lebih efektif dan efisien.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menyampaikan pentingnya peran operator EMIS dalam menunjang kebijakan dan pengambilan keputusan berbasis data di lingkungan Kementerian Agama. Menurutnya, manajemen big data harus bertransformasi ke arah digitalisasi dan menuju manajemen yang semakin terpadu. Kerja kita sudah harus berbasis teknologi informasi yang terus berkembang tanpa dapat dibendung lagi.
“Pengelolaan data yang akurat dan terpercaya sangat penting untuk mendukung kebijakan pendidikan yang tepat sasaran. Operator EMIS memiliki peran strategis dalam memastikan data Pendidikan Islam tersaji dengan baik dan dapat diandalkan,” ujar Abu Rokhmad saat membuka Kick Off Bimtek User Champions EMIS 4.0 dan Launching Seleksi User Champion EMIS Teladan Nasional 2024 di Jakarta, Selasa (13/08/2024).
Dikatakan Abu Rokhmad, EMIS merupakan bagian dari Super App “Pusaka” yang dibangun oleh Kementerian Agama agar penggunanya dapat merasakan manfaat informasi menyeluruh mencakup data keagamaan dan pendidikan, bantuan, beasiswa dan pelatihan, hingga layanan yang mendukung kerja staf internal Kemenag.
“Ini semua merupakan bukti kesadaran dan komitmen Kementerian Agama dalam memberikan layanan yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat, melampaui ruang dan waktu,” ujar Guru Besar UIN Walisongo Semarang.
Selain itu, Abu Rokhmad menekankan, bahwa bimbingan teknis bukan sekadar kegiatan formalitas, melainkan langkah konkret untuk memperkuat kemampuan teknis para operator di lapangan.
"Kami berharap para operator dapat memanfaatkan bimtek ini dengan maksimal sehingga dapat meningkatkan kualitas pengelolaan data yang akan berdampak langsung pada kualitas Pendidikan Islam di Indonesia," ucapnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana, menjelaskan teknis pelaksanaan bimtek. Menurutnya, bimbingan teknis akan dilakukan secara bertahap dengan fokus pada pemahaman mendalam terhadap sistem EMIS, serta peningkatan kapasitas dalam pengelolaan dan verifikasi data.
“Bimtek ini akan dilaksanakan dalam beberapa sesi, di mana setiap sesi akan difokuskan pada aspek-aspek teknis yang berbeda. Mulai dari penginputan data, validasi, hingga pelaporan. Kami juga akan menyediakan modul-modul pelatihan yang dapat diakses secara mandiri oleh para operator,” katanya.
Rohmat Mulyana menambahkan bahwa Ditjen Pendidikan Islam berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan supervisi agar kualitas data EMIS tetap terjaga. “Dengan bimtek ini, kami berharap para operator semakin siap menghadapi tantangan dalam pengelolaan data yang semakin kompleks,” tutupnya.
Kegiatan Bimtek User Champion EMIS 4.0 tahun 2024 akan diikuti lebih dari 600 peserta, dari kalangan operator Madrasah, PD Pontren, PAI, Kabupaten Kota dan Kantor Wilayah seluruh Indonesia serta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.