Sidang Kabinet di IKN, Menko PMK Laporkan Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Kategori Tinggi
NUSANTARA, (ERAKINI) - Saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy telah melaporkan bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia masuk kategori tinggi, menurut informasi Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki yang juga menghadiri sidang kabinet tersebut.
Wamenag menyebut, dalam sidang yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo tersebut, Menko PMK melaporkan tentang Indeks Kerukunan Umat Beragama dan Indeks Kesalehan Sosial.
"Tadi Pak Menko PMK sudah melaporkan tentang salah satunya Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB). Dalam laporannya, Menkok PMK menyampaikan bahwa kondisi kerukunan dan harmoni di antara umat beragama saat ini berada dalam kategori tinggi. Hal ini berdasarkan hasil Indeks KUB tahun 2023 dengan nilai 76,02 atau meningkat 2,93 dari nilai tahun 2022 sebesar 73,09," ujar Wamenag di Nusantara, Jumat (13/9/2024).
Menurut Wamenag, pencapaian tersebut dipengaruhi oleh cara pandang, sikap, dan praktik keagamaan masyarakat yang berubah lebih baik.
"Selain itu, faktor yang sangat mempengaruhi adalah keberhasilan upaya kita mengembangkan nilai-nilai moderasi beragama, yang memungkinkan masyarakat yang berlatar belakang majemuk dapat saling menghargai dan bekerjasama. Pada saat yang sama, kita juga melihat peningkatan berbagai pelayanan, bimbingan, dan penyuluhan agama yang kian optimal," ujar Wamenag.
Presiden Joko Widodo dalam sidang itu berpesan agar seluruh jajarannya menjaga stabilitas jelang akhir masa jabatannya. "Kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh. Kita butuh stabilitas untuk melakukan pembangunan. Sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk," pesan Presiden.
"Artinya, kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga inflasi, menjaga pertumbuhan, menjaga keamanan, menjaga ketertiban, dan jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrim, terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak," tegasnya.
Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran kabinet atas dedikasi dan kerja keras selama 10 tahun pemerintahannya.
"Ini adalah sidang kabinet terakhir dari Kabinet Indonesia Maju. Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras dan dedikasi dari Bapak-Ibu semuanya dalam menjalankan pemerintahan," ujar Presiden Jokowi di hadapan para menteri dan pejabat tinggi negara yang hadir, dikutip dari keterangan tertulis BPMI Setpres.