Wow! Ada Bule dari Italia Ikut Nikah Massal di Puncak Peringatan HAB Ke-78 Kemenag
JAKARTA, (ERAKINI) - Sebanyak 78 peserta mengikuti nikah massal dalam acara puncak peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama (Kemenag) RI di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat (5/1/2024). Menariknya, salah satu dari 78 peserta nikah massal adalah bule dari Italia.
Pasangan itu adalah Dalilah (38) dan Luca (43). Luca adalah bule asal Italia Utara. Mereka ikut prosesi nikah massal yang digelar oleh Kemenag melalui Ditjen Bimas Islam.
"Perasaanya pasti happy banget ya, sekali seumur hidup dan ini pokoknya happy banget deh dikasih kesempatan ini,” kata Dalilah (38) saat ditemui Erakini JCC Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Dalilah mengaku sebelumnya tak terlintas di benaknya bisa melangsungkan pernikahan di JCC ini karena awalnya dia dan pasangannya berniat melangsungkan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA).
“Surprise banget karena nggak kepikiran bakalan mau nikah di JCC. Awalnya mau nikah di KUA, trus ditelpon di kasih kesempatan untuk nikah di JCC. Terus kita ngobrol, dia (pasangannya, red) mau. Wow seneng banget,” ujarnya dengan masih dalam nuansa bahagia memakai gaun pengantinnya.
Atas pernikahan ini, Dalilah berharap agar masa depannya bahagia dan menjadi lebih baik lagi. Ia juga mengapresiasi acara nikah massal yang digelar Kemenag ini. “Harapan untuk Kementerian Agama, ini bagus banget ya untuk acara ini. Untuk yang mau nikah bisa ke sini ya, nggak perlu malu. Ini keren banget sumpah,” ungkapnya.
Dalilah mengungkapkan bahwa acara ini tidak dipungut biaya sama sekali. “Gratis, ya, cuma make up aja, sendiri,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Luca atau pasangan Dalilah yang merupakan bule dari Italia Utara. Ia mengaku sangat senang dan tidak menyangka akan menjadi pernikahan yang luar biasa.
“It’s such a great feeling because I didn’t imagine all of this. I imagine it was just a normal wedding but it’s something incredible, (Ini sungguh luar biasa karena saya tak menyangka akan hal ini. Saya sebelumnya mengira hanya seperti acara pernikahan biasa, tapi ini sungguh sesuatu yang luar biasa),” ucap Luca saat saat diwawancarai Erakini.id usai prosesi pernikahan.
“I didn’t expect this because I didn’t know about the wedding like this in Jakarta Convention Center, (Saya tidak menyangka akam hal ini karena selumnya saya tidak tahu akan seperti ini (luar biasa) di Jakarta Convention center (JCC)),” imbuhnya.
Luca mengaku bahwa orang-orang ramah dan dia bahagia dengan nuansa tersebut. “There’re so many people, everybody is so welcome. Incredible wedding and I happy for sure dan for everything for the greating, (Semua orang di sini sangat ramah. Pernikahan ini luar biasa dan saya tentu sangat bahagia, untuk semuanya, untuk sambutannya),” katanya.
“After this, I hope our wedding will be happy. Thank you so much and have a beautiful day, (Setelah ini saya berharap pernikahan kami akan bahagia selalu. Terima kasih banyak dan semoga harimu menyenangkan),” pungkas Luca.
Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengungkapan bahwa kegiatan nikah massal yang digelar di JCC ini menjadi satu bentuk kesyukuran atas ulang tahun atau HAB ke-78 Kementerian Agama.
“Ya, jadi ini sebagai salah satu bentuk kesyukuran atas ulang tahun Kementerian Agama yang ke-78, kita melaksanakan nikah massal 78 pasangan,” kata Kamaruddin Amin saat ditemui di JCC, Jumat (5/1/2024).
Di acara nikah massal ini, Kemenag menggratiskan biaya nikah semua peserta dan ini disambut antusias oleh masyarakat. “Alhamdulillah disambutan antusias oleh masyarakat. Jadi tadi itu nikahnya gratis, sebagaimana di kantor-kantor KUI yang lain juga semuanya gratis,” katanya.
Bahkan, peserta nikah massal, kata dia, masing-masing mendapatkan uang tunai Rp500 ribu dan juga bingkisan pernikahan. Selain itu, mereka juga mendapatkan layanan yang cepat untuk proses nikahnya tersebut.
“Setiap pasangan mendapat uang tunai Rp500 ribu beserta bingkisan pernikahan. Peserta mendapatkan pelayanan yang mudah, prosesnya cepat, langsung dapat buku nikah. Kemudian, KTP-nya juga langsung tertera di situ,” katanya.
Terkait pasangan nikah massal ini, kata Dirjen Bimas Islam, sebagian besar banyak diikuti dari kalangan anak muda. Tapi juga ada yang sudah berumur, bahkan ada bule yang ikut serta dalam nikah massal ini. “Pesertanya sebagian besar anak muda, yang sudah berumur juga ada, bahkan ada orang Bule juga, dari Italia,” katanya.
Bule yang menjadi peserta nikah massal Ditjen Bimas Islam tersebut itu, kata dia, terlebih dahulu masuk islam. Hal itu sesuai dengan aturan di KUA terkait syarat menikahkan.
“Iya, (Bule) masuk Islam dulu. Jadi, dalam peraturan yang ada sekarang, di KUA hanya boleh menikahkan yang Islam sementara untuk yang non islam di catatan sipil,” katanya.