Dark
Light
Dark
Light
Top Banner

Kemenag Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

Kemenag Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

JAKARTA, (ERAKIN) - Kementerian Agama (Kemenag) mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi salah satu prioritas Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Pada prinsipnya Kemenag mendukung program prioritas ini. Sebab, makan bergizi gratis akan meningkatkan kesehatan anak-anak. Hal itu akan mendukung peningkatan prestasi siswa,” ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag M Sidik Sisdiyanto saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Kebijakan Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak" yang digelar Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Sidik, Program Makan Bergizi Gratis menjadi bagian dari bentuk keadilan sosial. Terkait implementasinya, Sidik masih menunggu kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebab, lembaga pendidikan formal binaan Kemenag, utamanya madrasah, mengikuti kebijakan yang diterbitkan Kemendikbudristek.

“Kami siap menunggu regulasi yang ada dan mekanisme atau aturan mainnya. Pastinya kami akan mendukung program prioritas ini sebagai bentuk untuk meningkatkan gizi anak di madrasah dan prestasi mereka,” sebutnya.

Sidik mengakui bahwa program ini membutuhkan anggaran yang cukup besar. Namun dia yakin kalau itu juga akan dihitung secara cermat oleh pemerintah sehingga kebutuah anggaran yang dibutuhkan bisa teralokasikan.

“Semoga nanti ketika anggaran pendidikan nasional naik, maka alokasi anggaran pendidikan di Kementerian Agama juga akan naik, kisarannya bisa sekitar Rp7–12 triliun  dan insya Allah bisa dialokasikan untuk menyukseskan program ini,” sebut Sidik.

Jika Program Makan Bergizi Gratis sudah menjadi kebijakan, lanjut Sidik, pihaknya juga akan mempersiapkan terkait skema distribusinya. Sebab, mayoritas madrasah binaan Kementerian Agama adalah madrasah swasta. Dari sekitar 87.000 madrasah, 95% di antaranya swasta, sementara madrasah negeri hanya berjumlah sekitar 4.000-an.

“Kami akan diskusikan skema distribusinya. Apakah menggunakan sistem katering atau optimalisasi kantin. Ini akan menjadi perhatian kami ke depan. Intinya, kami siap mendukung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama, khususnya madrasah,” pungkasnya.


Editor:

Nasional Terkini