Perkuat Moderasi Bergama, Balitbang Diklat Kolaborasi Forum Rektor Indonesia-Satukan Kampus Lintas Kementerian
JAKARTA (ERAKIINI) - Balitbang Diklat Kementerian Agama (Kemenag) RI mengambil langkah strategis dalam upaya penguatan moderasi beragama di Indonesia terutama di lingkungan perguruan tinggi yaitu dengan menjalin kolaborasi bersama Forum Rektor Indonesia dan membangun sinergi moderasi beragama lintas kementerian/lembaga (K/L).
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk meningkatkan penguatan moderasi di lingkungan perguruan tinggi. Acara penandatanganan MoU berlangsung dalam seminar dan lokakarya yang dihadiri oleh berbagai pimpinan perguruan tinggi, yang terdiri dari 55 PTN, 55 PTKN, 18 PTS, 13 politeknik, 8 institut, 8 vokasi, dan 9 LLDikti.
Hal itu juga diperkuat dengan lahirnya Perpres No. 58 Tahun 2023 yang semakin meneguhkan bahwa MB menjadi tugas dan fungsi lintas K/L, bukan hanya milik Kemenag.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno dalam keterangannya mengatakan bahwa kolaborasi ini didasarkan pada semangat moderasi beragama yang akan menjadi penting jika pimpinan perguruan tingginya sama-sama punya persepsi yang sama. “Kita berkepentingan mengawal moderasi beragama sebagai bagian penting dari program pendidikan tinggi,” ujar Suyitno saat memberikan laporan pada Seminar dan Lokarya (Semiloka) Penguatan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi di Jakarta, Rabu (17/7/2024) malam.
Menurutnya, kampus adalah tempat yang paling strategis yang di dalamnya memiliki banyak guru besar yang bisa mengkaji moderasi beragama lintas kampus dari berbagai perspektifnya, “Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa,” ucapnya.
Semangat moderasi beragama (MB) akan terakselarisasi dengan cepat jika pimpinan perguruan tinggi memiliki persepsi yang sama, yakni mengawal MB sebagai bagian penting dari program pendidikan tinggi. Suyitno menegaskan pentingnya membangun budaya moderat di lingkungan kampus. “Kampus adalah lingkungan yang paling strategis untuk membangun, bukan hanya budaya akademik, tetapi juga budaya moderat,” ujarnya.
Suyitno mengatakan, Semiloka ini mengusung tema ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama’ ini bertujuan untuk menjadi ajang saling menyapa antar kampus di bawah Kemenag, kampus di bawah Kemendikbud, termasuk kampus di bawah kedinasan K/L.
Suyitno mengajak bergerak bersama untuk melaksanakan penguatan moderasi beragama pada tiga fungsi perguruan tinggi. “Mari kita bangun fondasi MB pada tri dharma perguruan tinggi, yakni pada fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tandasnya.