Guru Besar FTUI Kaji Tekologi Pirolisis untuk Kemajuan Industri Kimia Berbasis Biomassa
DEPOK, JAWA BARAT, (ERAKINI) – Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak menghasilkan limbah biomassa padat dan dapat dimanfaatkan, seperti produksi limbah padat dari perkebunan minyak sawit sebesar 182 juta ton/tahun, produksi padi sebesar 65,5 juta ton/tahun, dan dari produksi jagung sebesar 18,8 juta ton/tahun.
Atas dasar itu, Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof Dr Ir Dijan Supramono, M.Sc., melakukan kajian teknologi pirolisis untuk kemajuan industri kimia berbasis biomassa.
"Limbah biomassa dari sektor pertanian dan kehutanan merupakan sumber biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan kimia yang berguna dan sumber energi berkelanjutan," katanya dalam keterangan di Depok, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Sabtu (8/7/2023).
Menurutnya, biomassa mengandung 3 fraksi utama, yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin dan setiap fraksi mengandung senyawa polimer.
Pemanfaatan ketiga komponen biomassa menjadi bahan-bahan kimia yang berguna akan lebih efisien jika ketiganya dipisahkan lebih dahulu. Hal itu karena mengandung monomer-monomer dengan tipe senyawa-senyawa yang berbeda.
“Untuk memanfaatkan ketiga fraksi tersebut diperlukan fraksionasi dengan kondisi reaksi yang sedang atau moderate.” jelasnya.
Dia mengungkapkan, salah satu jenis fraksionasi yang mulai banyak digunakan adalah fraksionasi organosolv yang menggunakan pelarut organik dan katalis asam pada suhu di bawah 200°C untuk memproduksi selulosa padat, lignin padat dan monomer xilosa dari hemiselulosa.
Untuk mengarahkan pada produk tertentu, lanjutnya, dalam menghindari terbentuknya produk samping dan meningkatkan produk bio-oil, proses pirolisis harus dilengkapi dengan katalis (pirolisis katalitik) dan dilakukan dengan waktu reaksi yg cepat (pirolisis cepat) atau gabungan keduanya.
Menurutnya, dengan pirolisis cepat secara katalitik, selulosa, hemiselulosa dan lignin masing-masing bisa dikonversi menjadi platform chemicals hidroksimetil furfural, furfural, dan fenolik.
Karena itu, proses pirolisis merupakan proses antara (intermediatory process) untuk mengkonversi bahan polimer pada biomass padat yg tidak bernilai menjadi monomer-monomer yang kemudian bisa dikonversi menjadi bahan-bahan kimia bernilai yang bisa dimanfaatkan manusia.
Di samping mengubah bahan biomassa menjadi bio-oil yang dimanfaatkan sebagai platform chemical, proses pirolisis juga mampu mengubah biomassa menjadi char (arang) pada kecepatan pemanasan rendah dan menjadi gas. Char bisa digunakan sebagai umpan pada gasifikasi, sebagai bahan bakar dan karbon aktif, sedang gas bisa digunakan sebagai bahan bakar.
Melalui penelitiannya yang berjudul “Teknologi Pirolisis untuk Kemajuan Industri Kimia berbasis Biomassa” ini, Prof. Dijan berhasil menjadi Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).