Kiprah Politik Rano Karno, Pernah Gagal sebagai Cawagub Jakarta hingga Jadi Gubernur Banten
JAKARTA, (ERAKINI) - Rano Karno, aktor ternama yang dikenal lewat perannya si Doel, hampir pasti diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon wakil gubernur (Cawagub) Jakarta berpasangan dengan Anies Baswedan dalam kontestasi Pilkada 2024. Duet Anies-Rano Karno akan dideklarasikan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024) siang ini.
Rano Karno sebenarnya bukan kali ini digadang-gadang jadi Cawagub Jakarta. Perjalanan politik Rano Karno justru dimulai dari Jakarta. Diolah dari berbagai sumber, Rano Karno resmi berpamitan kepada insan film nasional pada awal tahun 2007 karena ingin berkonsentrasi sebagai Cawagub DKI Jakarta. Namun pertengahan 2007, publik dikejutkan munculnya iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo.
Hal ini pun memunculkan spekulasi dan rumor tidak sedap, bahwa Rano Karno memilih mundur dari kancah Pilkada Jakarta setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Namun rumor itu tidak terbukti dan sudah ditepis oleh keduanya.
Tak lama, Rano Karno kembali mengejutkan publik pada akhir 2007 ketika ia menyatakan telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang untuk mendampingi Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008.
Pasangan ini pun kemudian terpilih, dan Rano Karno resmi menjadi Wakil Bupati Tangerang periode 2008-2013. Tak puas hanya wakil bupati, Rano Karno kemudian mencalonkan diri sebagai Cawagub Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah pada Pilkada Banten 2011. Keduanya pun terpilih untuk memimpin Banten periode 2012-2017. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan duet Wahidin Halim-Irna Narulita dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Ratut Atut tersangkut masalah hukum di KPK terkait kasus suap pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemudian menunjuk Rano Karno sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten pada 13 Mei 2014.
Setelah pergantian pemerintahan dari SBY ke Presiden Jokowi, karier politik Rano Karno pun semakin mentereng. Rano Karno resmi dilantik sebagai Gubernur Banten oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, pada Rabu 12 Agustus 2015. Rano Karno menjabat Gubernur Banten untuk sisa masa jabatan periode 2012-2017.
Pada Pilkada 2017, Rano Karno kembali maju sebagai calon gubernur Banten berpasangan dengan Embay Mulya Syarif. Namun, pasangan ini kalah dari duet Wahidin Halim-Andika Hazrumy yang ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Banten 2017.
Kalah dari pertarungan pilgub, Rano Karno kemudian memilih bertarung pada Pileg 2019 melalui PDIP. Ia pun terpilih menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten III untuk masa jabatan 2019-2024. Pada Pemilu 2024, Rano Karno kembali terpilih menjadi anggota Dewan periode lima tahun ke depan.
Profil Rano Karno
Rano Karno yang lahir 8 Oktober 1960 dikenal luas sebagai aktor, penyanyi, dan sutradara. Lahir dari pasangan aktor Soekarno M Noor dan Lily Istiarti, Rano Karno tumbuh dalam kondisi ekonomi yang terbatas.
Meski keluarga menghadapi kesulitan finansial, ia berusaha keras untuk mengejar impiannya. Sejak usia dini, Rano Karno sudah menunjukkan bakatnya di dunia hiburan, dimulai dengan perannya dalam film Malin Kundang (Anak Durhaka) pada tahun 1971. Puncak ketenaran Rano Karno adalah saat berakting sebagai pemeran utama dalam film Si Doel Anak Betawi pada tahun 1972.
Rano Karno dikenal dengan berbagai pencapaiannya di dunia perfilman. Ia meraih enam nominasi penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia dari tahun 1984 hingga 1992, dan memenangkan satu penghargaan untuk perannya sebagai Giyon dalam film Taksi pada tahun 1990.
Setelah industri film Indonesia mengalami kemunduran di awal dekade 1990-an, Rano kembali dengan perannya sebagai Si Doel di sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994-2003) yang ia produseri sendiri.
Kehidupan awal Rano Karno tidak mudah. Ia dibesarkan dalam kemiskinan di Kemayoran, Jakarta Pusat. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, ia sering mengunjungi perpustakaan Balai Pustaka dan membaca karya-karya sastra klasik Indonesia.
Kecintaannya terhadap membaca membantunya mendapatkan pekerjaan akting pertamanya, dan meski awalnya mendapat penolakan dari ayahnya, Rano tetap melanjutkan kariernya di dunia hiburan.
Pada tahun 1990, Rano mulai beralih ke penyutradaraan dan berhasil dengan adaptasi serial Si Doel Anak Sekolahan. Kesuksesan sinetron ini membuatnya semakin dikenal.
Rano Karno juga pernah mencoba peruntungan di dunia tarik suara dengan merilis album pada tahun 1982. Album perdananya, Yang Sangat Kusayang, laku laris manis di pasaran, diikuti dengan album Puspita pada tahun 1984 yang berisi single hit terinspirasi oleh ABBA.