Sebanyak 854 Calon Instruktur Daring-Visitasi Ikuti Lokakarya Tindak Lanjut Hasil AKMI 2024
JAKARTA, (ERAKINI) – Lokakarya Tindak Lanjut Hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) 2024 kembali digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah.
Kegiatan ini ditujukan bagi para instruktur daring literasi membaca, numerasi, sains dan sosial budaya, serta calon instruktur visitasi. Kegiatan yang bertujuan untuk membekali dan meningkatkan kompetensi para instruktur daring dan visitasi, diikuti oleh 854 peserta dari seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto. Sebagai bagian tindak lanjut hasil AKMI 2024, kata dia, Kemenag telah merancang serangkaian program strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah.
Menurutnya, salah satu langkah utama yang dilakukan adalah penyediaan modul tindak lanjut AKMI yang tersedia dalam bentuk buku dan video. “Modul dirancang untuk memberikan panduan praktis bagi guru dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran berdasarkan hasil AKMI, serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap kebutuhan siswa,” kata Sidik saat membuka Lokakarya Tindak Lanjut AKMI 2024 di Jakarta, Jumat (13/09/2024).
Sidik mengatakan bahwa selain penyediaan modul, di tahun 2024 ini Kementerian Agama juga melaksanakan pelatihan bagi instruktur yang nantinya akan diterjunkan ke madrasah-madrasah di seluruh Indonesia. Para instruktur ini tidak hanya berperan dalam melatih guru, tetapi juga melakukan pendampingan langsung di madrasah.
“Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa guru mendapatkan dukungan dan pendampingan optimal dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa di lapangan” tambah Sidik.
Sidik menekankan pentingnya peran strategis instruktur dalam memastikan hasil AKMI diimplementasikan secara optimal di madrasah. Menurutnya, kolaborasi yang kuat di antara instruktur sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas tindak lanjut asesmen dan pembelajaran.
"Kolaborasi antar instruktur merupakan kunci sukses dalam implementasi tindak lanjut AKMI. Para instruktur harus mampu menyusun perangkat observasi yang tepat guna memantau dan mengevaluasi proses pembelajaran dengan baik," kata Sidik.
Sidik berharap, perangkat observasi yang dirancang dengan baik akan menjadi landasan utama untuk menyusun langkah tindak lanjut yang lebih terarah dan tepat sasaran. Hal ini akan membantu madrasah dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi siswa, terutama dalam bidang literasi.
Sementara itu, Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Madrasah, selaku Kordinator Komponen 2 PMU REP MEQR, Abdul Basit, narasumber kedua, menekankan pentingnya integrasi antara literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya dalam menciptakan lingkungan belajar yang produktif.
"Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca atau menghitung, tetapi mencakup kemampuan berpikir kritis dan memahami konteks sosial serta budaya di sekitar kita. Madrasah harus mampu membentuk siswa yang kompeten di berbagai aspek literasi ini," ujar Abdul Basit.
Dengan terselenggaranya lokakarya ini, diharapkan para instruktur, baik daring maupun visitasi, dapat lebih terarah dalam membimbing guru menyusun rencana tindak lanjut dan strategi pembelajaran. Hal ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan di madrasah, sejalan dengan tujuan AKMI.
“Mereka akan melanjutkan hasil lokakarya ini dengan melakukan pelatihan terhadap guru madrasah dalam merancang langkah-langkah praktis untuk ikut terlibat dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajaran dan kompetensi siswa di madrasah masing-masing,” pungkas Basit.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dibagi menjadi 31 kelas. Masing -masing kelas didampingi fasilitator dan narasumber yang berasal dari Instruktur Inti Nasional, tim Komponen 2 dan para konsultan AKMI.