Muhammadiyah Sentil DPR, Minta Pembentukan Pansus Haji Bukan untuk Kepentingan Rivalitas Politik
JAKARTA, (ERAKINI) - Pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Haji di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menuai sorotan dari masyarakat. Pembentukan Pansus dinilai mengada-ada dan politis, terlebih masa kerja DPR yang akan berakhir pada Oktober 2024.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengatakan, pembentukan Pansus Haji menang hak konstitusional. DPR, kata dia, memiliki tugas mengawasi jalannya pemerintahan.
Namun, Mu’ti mengingatkan anggota DPR agar tujuan dari Pansus Haji bukan sekadar kepentingan politik semata.
“Akan tetapi pelaksanaan hak angket hendaknya diletakkan dalam kepentingan untuk memperbaiki pelaksanaan dan pelayanan haji. Bukan untuk kepentingan atau rivalitas politik perseorangan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (29/7/2024).
Menurut Mu’ti, pelaksanaan Haji Tahun 1445 Hijriah atau 2024 yang diselenggarakan pemerintah berjalan baik.
“Saya mengikuti pemberitaan media, pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” tuturnya.
Dalam polemik haji ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sendiri telah menegaskan bahwa pihaknya siap menerima kritik terutama kritik yang dilontarkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Menurutnya, pihaknya tidaklah anti kritik ketika banyak masukan yang diterima.
Semua itu dianggapnya sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan haji ke depannya.
“Kami sangat terbuka dengan kritik kita sangat terbuka dengan kritik karena kritik itu adalah vitamin buat kami, vitamin untuk terus memberikan perbaikan layanan terhadap umat,” kata Yaqut kepada wartawan, Kamis (25/7/2024).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut menganggap setiap kritik ibaratkan vitamin. Sehingga dia mempersilahkan kepada seluruh masyarakat untuk memberikan masukan atas pelaksanaan haji.
“Bukan hanya jemaah haji di Indonesia tapi seluruh umat di Indonesia. Jadi semua kritik dipersilahkan, berikan kami kritik karena kritik bagi kami adalah vitamin,” tuturnya.