JAKARTA, (ERAKINI) - Manchester United (MU) ditahan imbang oleh Ipswich Town di Portman Road dalam debut Ruben Amorim sebagai pelatih Setan Merah di Premier League, Senin (25/11/2024) dini hari. Hasil ini mengisyaratkan kepada Ruben Amorim tentang beratnya tugasnya di Manchester United.
Apalagi lawan yang dihadapai adalah papan bawah. Ipswich yang saat ini menempati peringkat ke 18 klasemen sementara, atau menghuni zona degradasi.
Sementara Manchester United berada di posisi ke-12 , tertinggal enam poin dari Arsenal yang berada di posisi keempat.
Pelatih berusia 39 tahun itu memimpin pertandingan Liga Primer Inggris pertamanya di United dengan lebih dulu unggul cepat pada menit ke-2. Marcus Rashford, yang turun sebagai penyerang tengah suskes membuka skor usai menyambut umpan silang dari Amad.
Namun, keungguan United lepas sesaat sebelum turun minum. Omari Hutchinson sukses menyamakan kedudukan bagi tuan rumah pada menit ke-43. Hingga akhir pertandingan tidak ada lagi tambahan gol.
Amorim pun menumpahkan kegagalan United kepada para pemain. Ia menilai para pemain kurang berani dan terlalu banyak berpikir selama pertandingan melawan anak asuh Kieran McKenna.
"Saya pikir para pemain saya terlalu banyak berpikir," katanya kepada Sky Sports. "Kami kehilangan beberapa bola tanpa tekanan. Namun, mereka benar-benar berusaha dan mereka menginginkan ini," sambungnya
Mantan pelatih Sporting Lisbon ini menilai perlu bersabar untuk mengembalikan United ke puncak kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Sementara itu, pakar Sky Sports yang juga legenda Manchester United Roy Keane memperingatkan Ruben Amorim bahwa ia akan menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya di Old Trafford.
Menurut Keane, yang tampil lebih dari 470 kali untuk United, ujian besar bagi Amorim adalah memperkecil jarak dengan Liverpool dan Manchester City di puncak klasemen.
“Tantangan olahraga bagi Manchester United, bagi saya adalah kapur dan keju," katanya kepada Sky Sports.
Pelatih asal Portugal itu tampil gemilang di Sporting CP saat mereka berjuang keras melawan klub-klub seperti Porto dan Benfica untuk memenangkan dua gelar liga. Tetapi mengulanginya di Inggris adalah ujian yang sama sekali berbeda.
"Anda harus memiliki prinsip yang sama, tetapi mencoba membuat Manchester United kembali bersaing dengan Man City dan Liverpool. Tidak diragukan lagi akan menjadi tantangan terbesar yang dihadapinya dalam kariernya,” tandasnya.